Selasa 28 Aug 2012 22:02 WIB

Kondisi Air Sungai Kalsel Picu Penyakit Autis

Air Sungai di Kalsel kebanyakan sudah tercemar. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Asmuni
Air Sungai di Kalsel kebanyakan sudah tercemar. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Kondisi air sungai di Kalimantan Selatan yang tercemar berbagai logam berat dan sampah rumah tangga menjadi salah satu pemicu timbulnya penyakit autis, gangguan saraf, dan ginjal.

Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan Badan Lingkungan Hidup Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Ninuk Murtini di Banjarmasin, Selasa (28/8) mengatakan dari hasil pemeriksanaan kondisi air sungai beberapa titik hasilnya sebagian besar air sungai tercemar dengan rata-rata kandungannya di atas ambang batas.

Pencemaran sungai tersebut antara lain, untuk kandungan mangan atau Mn seharusnya hanya 0,1 miligram tapi berdasarkan hasil penelitian di Sungai Barito pada April 2012 telah mencapai 0,3135 miligram atau jauh diatas ambang batas.

Titik terparah berada di Sungai Barito di sekitar Pasar Gampa Marabahan Kabupaten Barito Kuala, selain itu di Hilir Pulau Kaget mencapai 0,2097 miligram dan Hulu Kuripan atau di sekitar kantor Bupati Barito Kuala mencapai 0.2029 miligram.

Menurut Ninuk pemeriksanaan tidak hanya dilakukan di Sungai Barito tetapi di sungai lainnya dengan total pengambilan sampel sebanyak 29 titik yaitu enam titik di sungai Barito, enam titik sungai Martapura dan tujuh titik di Sungai Negara. "Hasil dari 29 titk yang kita ambil Mn-nya berada di atas ambang batas," katanya.

Tingginya kandungan mangan dalam air yang disebabkan aktivitas pertambangan dan alam tersebut, bila tidak dilakukan pengolahan dengan baik sebelum dikonsumsi bisa menimbulkan berbagai penyakit tersebut.

Ciri air yang mengandung mangan cukup tinggi antara lain rasanya anyir dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatan pada peralatan dan pakaian yang dicuci.

Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh namun air yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi, karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati.

"Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement