REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali mengharuskan seluruh kanwil di kementriannya peka pada perkembangan kemunculan aliran-aliran kepercayaan baru. Keterbatasan pendakwah hingga pelosok membuat pengawasan terhadap kebebasan beragama menumbuhkan gesekan di akar rumput.
"Saya minta kanwil Kementerian Agama mengidentifikasi sebaran aliran baru karena terus berkembang. Penyelesaiannya harus menyeluruh bukan berdasarkan kasus yang muncul di permukaan saja,"tegas Menag saat Qur'ah Pemondokan Jamaah Haji 2012, Selasa (28/8).
Perkembangan serta perluasan penganut aliran-aliran keagamaan maupun kepercayaan yang cenderung tinggi, ujarnya, harus intens dipantau. Ia meyayangkan di momen Lebaran ini justru bermunculan sejumlah kasus di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Selain di Sampang, terjadi beberapa penyerangan terhadap kelompok minoritas terhadap Syiah di Sukabumi, kelompok Imam Mahdi Leumalang, Bogor, serta kelompok Pajajaran Panjalu Siliwangi di Dramaga, Bogor.
Secara fair, Menag tak memungkiri kondisi ini akibat pengembangan regulasi terkait kebebasan memeluk agama dan keyakinan, ideologi kebebasan, RUU Penodaan Agama, dan aturan lainnya yang kurang disertai pemahaman serta implementasi yang baik.
"Ada kekosongan dakwah, masyarakat ingin dakwah tapi tidak punya kemampuan berdakwah secara keseluruhan. Perlu ada peningkatan dialog dan dakwah,"imbuh Menag.