REPUBLIKA.CO.ID, Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai banyaknya aliran sesat merupakan catatan dan peringatan untuk para ormas, ulama, dai dan mubaligh agar meluaskan dakwah Islam ke seluruh lapisan masyarakat dan umat. "Penilaian saya, orang-orang yang tertarik pada ajaran baru ini karena dakwah Islam belum sampai atau diterima mereka," ungkap Din saat ditemui di acara Tausiah Silaturahim Idul Fitri 1433 Hijriah di Aula Universitas Islam Bandung (Unisba), Selasa (28/8).
Kemudian, lanjut Din, masyarakat juga harus bisa menahan diri. "Saya mengecam segala bentuk kekerasan. Karena hal tersebut tidak dapat dibenarkan meskipun mereka berbeda dengan keyakinan kita tapi tidak harus dibunuh,"tegasnya.
Selain itu, Jawa Barat ditengarai berpotensi besar untuk perkembangan keyakinan agama sempalan atau aliran sesat. "Saya tidak tahu mengapa di Jawa Barat potensinya cukup besar. Mungkin perlu dibuat penelitian mengenai hal tersebut," ujarnya.
Menurut Ketua MUI Jabar, Hafidz Ustman, terkait aliran sesat yang mulai bermuculan di Jabar, sebenarnya pekerjaan MUI sudah selesai. Sekarang, tinggal memantau kalau ada hal-hal yang kurang menggembirakan. Penegakan hukum sendiri, menjadi kewenangan aparat. Sementara, tugas MUI hanya mengeluarkan fatwa tentang beberapa aliran yang dinyatakan sesat tersebut. "Tapi jangan lupa, MUI mengeluarkan fatwa beberapa aliran sesat bukan benci. Tapi ingin meluruskan,'' kata Hafidz.