Selasa 28 Aug 2012 09:12 WIB

Pendatang di Jakarta Turun Hingga 7.000 Orang

Rep: Alicia Saqina/ Red: Hafidz Muftisany
Terminal bus Tanjung Priok, Jakarta.
Foto: blogspot.com
Terminal bus Tanjung Priok, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jumlah pendatang baru ke DKI Jakarta pasca-Idul Fitri 1433 Hijriah, diprediksi menurun. Penurunan pendatang ke Ibu Kota diperkirakan sebanyak lima sampai tujuh ribu orang.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan, tahun 2011 jumlah pendatang DKI  sebanyak 52.000 ribu jiwa. ''Tahun ini jumlahnya diprediksi sekitar 45.000 hingga 50.000 pendatang,'' tutur Purba kepada Republika, Senin (27/8) sore.

Purba mengatakan, memang hampir dipastikan setiap tahunnya, jumlah pendatang arus balik lebih banyak ketimbang saat arus mudik. ''Itulah urbanisasi, seberapa tertariknya penduduk desa pindah ke Jakarta,'' ucapnya.

Penyebab penurunan ini, kata Purba, antara lain ialah, semakin berkembangnya kota-kota satelit Jakarta, dimana industri-industri besar dan penyerapan tenaga kerja di sektor informalnya semakin meningkat. Kota-kota tersebut yaitu, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, serta Tangerang Selatan.

Di kota-kota tersebut pula, harga untuk tempat tinggal lebih murah dibandingkan di Ibu Kota. ''Keluarga muda dan sekarang kawasan-kawasan elit juga banyak yang memilih lokasi di pinggiran Jakarta,'' ujar Purba. Sehingga kebutuhan akan tenaga kerja, misal pembantu rumah tangga, juga semakin meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement