Senin 27 Aug 2012 13:28 WIB

Din: Kasus Sampang Jangan Ditutup-Tutupi

Rep: Umi Lailatul/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus kerusuhan Sampang secara terbuka. ‘’Jangan ada yang ditutup-tutupi dengan mereduksi menjadi pertikaian antarkeluarga,’’ kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Senin, (27/8).

Menurut Din, siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan Sampang tersebut harus ditindak tegas. Apalagi ini telah menghilangkan nyawa orang lain,’’ kata dia. Din menilai kerusuhan tersebut merupakan bentuk ketidaksiapan masyarakat hidup berdampingan secara damai dalam konfigurasi kemajemukan. Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan sikap toleransi.

Dia juga mengimbau kepada para ulama untuk membimbing umatnya ke ajaran Islam yang nyata. ‘’Yakni, Islam yang Rahmatan Lil Alamin,’’ kata dia.

Sebelumnya, disebutkan terjadi kembali bentrokan antara kelompok Syiah dan anti-Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, pada Ahad (26/8), sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat dari peristiwa ini, dua orang dinyatakan tewas, lima orang luka, dan empat di antara korban luka dalam kondisi kritis.

Korban tewas diketahui bernama Hamama (40 tahun) dan adiknya yang bernama Thohir (35 tahun). Kedua korban merupakan warga pengikut aliran Syiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement