REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar mengatakan Kepolisian RI menerjunkan satu kompi Brigade Mobil (Brimob) untuk bersiaga di wilayah konflik di Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, Madura.
"Selain itu, sebanyak 120 anggota pengendalian masyarakat (Dalmas) Polres Sampang juga telah berada di lokasi," ujarnya melalui pesan singkat kepada //Republika//, Ahad (26/8).
Mereka juga dibantu oleh Dalmas dari Polres Pamekasan dan Bangkalan. Kapolres dan Kepala Biro Operasi Sampang masih berada di lapangan sebagai upaya pencegahan agar konflik tidak meluas.
Kejadian bermula pada Ahad (26/8) sekitar pukul 09.45. Sebanyak 20 anak warga Syiah Desa Karanggayam dan Bluuran, Omben, Sampang berencana akan kembali ke pondok pesantren di luar Sampang usai berlebaran di rumah mereka. Mereka diantar oleh orangtua mereka.
Namun, di tengah jalan mereka diadang oleh kelompok Sunni yang terdiri dari sekitar 30 orang bersepeda motor. Mereka dipaksa pulang ke rumahnya masing-masing dan tidak diperbolehkan kembali ke pesantren. Anak-anak yang sudah naik kendaraan umum dipaksa turun dan tidak boleh mengendarai kendaraan apapun.
Kemudian sekitar 100 massa Sunni mengarak para orangtua warga Syiah kembali ke rumah masing-masing. Massa Syiah yang tidak terima perlakuan tersebut melakukan perlawanan. Pertengkaran tidak terhindarkan. Massa semakin beringas dan melibatkan jumlah massa yang lebih banyak.
Peristiwa ini menyebabkan warga Syiah Hamama (50) dan Thohir meninggal dunia akibat bacokan senjata tajam. Sedangkan empat lainnya mengalami luka serius, enam orang mengalami luka ringan. Puluhan rumah dibakar massa.
Lima warga teridentifikasi mengalami luka-luka. Mereka adalah warga Karanggayam, Omben, Saiful (28 tahun) akibat kemasukan kelereng (bondet). Samsul (18) mengalami luka robek dan patah kaki. Syaifuddin (20) mengalami luka lecet di tangan kiri dan hidung.
Warga lain, Hasim (21) juga kemasukan kelereng di paha kanan. Seorang pria bernama Man Hoseh mengalami luka bacok di punggung. Ia kini sedang dirawat di RSU Pamekasan. Kapolsek Omben AKP Aris Dwi (44) turut menjadi korban luka di dahi akibat lemparan batu. Dalam peristiwa ini, sembilan rumah milik warga warga Dusun Gading Laok Desa Bluuran hangus terbakar.