Ahad 26 Aug 2012 22:29 WIB

Banjir Palu Telah Surut

Boyangtongo bridge is cut in the middle as flash floods hit the river in Parigi Moutong, Central Sulawesi, on Saturday night.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Boyangtongo bridge is cut in the middle as flash floods hit the river in Parigi Moutong, Central Sulawesi, on Saturday night.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Banjir yang melanda sejumlah tempat di Kota Palu telah surut pada Minggu, dan menyisakan sejumlah sampah dan puing-puing rumah.

Banjir di Palu itu mulai terjadi pada Sabtu (25/8) sekitar 22.00 WITA yang diawali dari sungai di perbukitan Poboya di wilayah Palu timur.

Air kemudian mengalir deras ke sungai di Kota Palu yang berjarak sekitar 15 kilometer, dan menyebabkan lima rumah rusak terbawa arus.

Banjir sendiri benar-benar telah surut pada Minggu petang ketika aliran sungai sudah tidak deras lagi. Warga pemilik rumah mulai membersihkan dan mencari benda-benda berharga yang bisa terselamatkan.

Bencana itu juga menewaskan dua orang yang berdomisili di sekitar pertambangan emas tradisional Poboya. Berdasarkan informasi dari sejumlah tetangga korban, kedua korban tidak sempat menyelamatkan diri ketika banjir bandang menerjang.

Empat korban juga dilaporkan hilang hanyut terbawa arus. Tim SAR gabungan dalam usaha pencariannya belum menemukan korban yang dilaporkan hilang tersebut.

"Kita masih akan terus mencari hingga tujuh hari ke depan," kata komandan tim SAR, Wibowo.

Sementara itu, belasan tenda dan rumah terbuat dari papan milik para penambang emas juga hancur diterjang banjir.

Selain itu, jalan menuju lokasi pertambangan Poboya sepanjang lima kilometer juga hilang tergerus banjir. Jalan tersebut berada di sisi sungai sehingga mudah rusak saat terjadi banjir.

Saat ini aktivitas penambangan emas di Poboya berhenti terkait adanya musibah banjir. Sejumlah penambang turun bukit untuk untuk menyelamatkan barang-barang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement