Ahad 26 Aug 2012 22:30 WIB

Pemerintah Diminta Tegas Sikapi Kekerasan terhadap Warga Syiah

Rep: M Akbar Widjaya / Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang warga melemparkan batu ke arah bangunan rumah, musholla dan madrasah yang dibakar massa, di Desa Blu'uran, Karangpinang, Sampang, Madura, Jatim, Kamis (29/12).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Seorang warga melemparkan batu ke arah bangunan rumah, musholla dan madrasah yang dibakar massa, di Desa Blu'uran, Karangpinang, Sampang, Madura, Jatim, Kamis (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Airlangga Pribadi, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Fisip Unair), meminta supaya pemerintah bisa cepat merespons aksi kekerasan yang terjadi kepada kelompok Islam Syiah di Sampang, Madura, Ahad (26/8).

''Kalau tidak maka hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah bukan hanya tidak hadir tetapi mereka telah terlibat dengan membiarkan terjadinya kekerasan terhadap warga negaranya sendiri,'' kata Airlangga dalam pesan singkatnya kepada Republika di Jakarta. 

Seperti dikabarkan sebelumnya sejumlah massa telah menyerang pemukiman warga Syiah di Desa Nangkernang, Sampang, Madura. Penyerangan ini menewaskan dua orang warga syiah serta menyebabkan terbakarnya sejumlah rumah milik warga Syiah.

Airlangga meminta agar pemerintah bisa menegakkan keadilan dan hak-hak korban. Kehadiran pemerintah tanpa respons yang tegas, menurut dia, sama saja membiarkan terjadinya huru-hara, kekerasan dan penghancuran hak hidup warganya. 

Kandidat doktoral di Murdoch University, Perth, Australia ini juga menegaskan, mereka yang menjadi korban adalah warga negara yang memiliki hak hidup, hak beribadah dan hak mencari bekal hidup sebagai warga dan manusia. Ajaran agama dan prinsip negara demokratis, kata Airlangga, mengharuskan elite politik dan tokoh masyarakat untuk bisa menjaga hak tiap warga, membangun solidaritas dan rasa aman untuk semua fihak.

''Membenci bahkan membiarkan kekerasan terhadap kalangan yang memiliki pandangan berbeda dengan kita, saya rasa tidak akan membuat kita bisa menjadi pembela agama dan Tuhan,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement