Ahad 26 Aug 2012 22:18 WIB

Banjir Palu Tewaskan Dua Orang

Banjir  di Parigi Moutong,  Sulawesi Tengah
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Banjir di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang terjadi di Sulawesi Tengah pada Sabtu malam juga menimbulkan banjir di Kelurahan Besusu Timur dan Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu pada pukul 22.00 Wita.

"Banjir itu menyebabkan Sungai Poboya di Kota Palu meluap dan tanggul sungai jebol sepanjang 100 meter. Dilaporkan dua warga meninggal dan lainnya hilang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr Sutopo Purwo, kepada pers Ahad.

Dia mengatakan korban adalah warga yang berprofesi sebagai penambang emas. Dua korban meninggal sudah ditemukan tim SAR dan masyarakat, sedangkan yang dua korban lainnya masih dilakukan pencarian.

Selain itu, lanjut dia, banjir juga menyebabkan lima rumah hanyut, dan sekitar 200 rumah terendam lumpur termasuk Kantor Lurah Talise Palu Timur.

Akibat banjir itu, terdapat pengungsi 32 KK (101 jiwa). Saat ini masih dilakukan pendataan. Upaya tanggap darurat masih dilakukan oleh BPBD Kota Palu, TNI, Polri, Basarda, Tagana, PMI, Dinas Kesehatan dan masyarakat.

"Pencarian korban dilakukan dengan menyusuri sungai," tambah dia.

Masyarakat dan Pemda juga diminta untuk terus siap siaga menghadapi Siklon Tropis Bolaven yang diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan.

Siklon ini berada di sebelah Timur Hongkong di Laut China Selatan. Sebab memberikan dampak kondisi cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan dapat terjadi di Sumatera bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Kedua bisa menyebabkan gelombang laut dengan tinggi 2 - 3 meter berpeluang di Selat Makassar bagian selatan, Perairan timur Kepulauan Wakatobi, Perairan timur Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan selatan Ambon, Perairan Kepulauan Kai dan Aru, Perairan Kepulauan Sermata dan Leti, Perairan Kepulauan

Babar dan Tanimbar, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso, Perairan Merauke.

Siklon itu juga mengakibatkan terjadinya gelombang laut dengan tinggi 3 - 4 meter berpeluang di Laut Arafuru selatan Merauke dan Laut Cina Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement