Ahad 26 Aug 2012 20:37 WIB

Wah, Pimpinan Aliran Sesat di Bogor Menghilang

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Setelah didemo oleh ratusan warga Desa Cikarang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pimpinan aliran Pajajaran Panjalu Siliwangi Agus Sukarna (25) menghilang dari kediamannya.

Sebelum didemo warga, Sabtu (25/8) kemarin, pimpinan aliran sesat tersebut akan diamankan di Kantor Kecamatan Dramaga bersama anak buahnya, namun yang bersangkutan keburu melarikan diri.

"Sepertinya dia (Agus-red) merasa ketakutan, makanya melarikan diri padahal dia sudah menandatangani perjanjian bertaubat," Kata Asep Saepudin, salah satu tokoh masyarakat setempat, Minggu.

Saepudin mengatakan, sejak didemo warga sejumlah para warga yang mengikuti aliran sesat sudah kembali bertaubat dan masuk Islam.

Namun, Agus yang dikenal sebagai sang Romo masih belum berniat kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya dengan cara melarikan diri dari rumahnya yang terletak di kawasan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurut Saepudin, Agus menghilang dari rumahnya, setelah warga akan memindahkannya dari rumahnya di IPB ke kantor kecamatan.

"Mungkin karena dia pimpinannya jadi belum sepenuhnya sadar untuk kembali ke ajaran yang benar," katanya.

Saepudin mengungkapkan, setelah demostrasi penolakan keberadaan aliran Panjajaran Panjalu Siliwangi oleh warga kemarin, banyak aksi teror yang terjadi di lingkungan warga.

"Ada orang yang membawa celurit di dekat rumah ketua RW. Ada lagi teror ke tokoh agama setempat, Ustad Lukman. Ada yang ngirim pesan singkat ke ustad berisi ancaman "jangan macam-macam kalapengen selamat," kata Saepudin menirukan isi pesan.

Lebih lanjut Saepudin mengatakan, sempat tersiar kabar adanya penyerangan ke rumah Romo Agus. Namun setelah dilakukan pengecekan kabar tersebut tidak terbukti.

Karena banyaknya teror, Romo Agus dan anak buahnya disarankan pindah ke kantor kecamatan, namun sebelum diamankan, yang bersangkutan telah tidak ada di tempat.

Kapolsek Dramaga AKP Pahyuni mengatakan, pihaknya telah melakukan penjagaan dan pengamanan dengan menurutkan petugas untuk berjaga-jaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, para warga yang telah bertaubat dan bersedia kembali ke Islam dan membaca dua kalimat syahadat di hadapan tokoh agama dan sejumlah masyarakat.

"Alhamdulillah, situasi sudah kondusif. Semua warga yang ikut aliran tersebut sudah sadar dan kembali ke memeluk Islam," katanya.

Menurut Pahyuni, warga menilai aliran yang dipimpin Romo Agus tersebut sesat. Aliran Pajajaran Panjalu Siliwangi menyimpang dari ajaran Islam. Aliran ini membolehkan jemaatnya tidak melaksanakan ibadah salat lima waktu. Selain itu, pengikut Pajajaran Panjalu Siliwangi juga dibolehkan tidak puasa dan tidak membayar zakat.

Bahkan, menurut warga aliran ini menghalalkan pengikutnya berhubungan badan dengan istri atau suami orang lain, khususnya bagi sesama pengikut Pajajaran Panjalu Siliwangi. Tak hanya itu, aliran ini juga mengganti dua kalimat syahadat dengan perkataan lain. Kalimat Syahadat mereka ganti dengan nama Syahadat Bogor.

''Pajajaran Panjalu Siliwangi berpusat di sebuah padepokan silat dan pengobatan di Kampung Lemahdulur, Kecamatan Dramaga. Aliran ini sudah ada sejak satu tahun lalu, selama ini mereka sudah memiliki puluhan pengikut. Sasarannya adalah pemabuk dan yang memiliki masalah keluarga, serta mereka yang pengetahuan agamanya minim," kata Pahyuni.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat MUI Kabupaten Bogor, Khaerul Yunus mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam dalam menyelesaikan aliran sesat tersebut.

"Kasus ini akan kita tindak lanjuti. Kita akan mengumpulkan seluruh kepala desa dan masyarakat untuk mencari tahu keberadaan aliran ini. Kita juga akan menjaga situasi di wilayah ini tetap kondusif dan tidak ada pihak yang disudutkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement