Ahad 26 Aug 2012 14:11 WIB

Dua Warga Tewas Akibat Banjir Bandang Parigi

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Dewi Mardiani
Banjir bandang (ilustrasi)
Foto: pedulikemanusiaan.org
Banjir bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, memaparkan banjir bandang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (25/8) mendata ada dua orang tewas. Sementara itu, satu orang hilang, empat 38 orang luka-luka, dan 1.424 orang (356 KK) mengungsi.

Berdasarkan laporan yang ada, kerusakan fisik, meliputi 15 rumah hanyut, 51 rumah rusak berat, 100 rumah terendam lumpur, dua gereja rusak, dan satu puskesmas rusak berat. Selain itu, Jembatan Boyantogo dan Jembatan Dalago yang merupakan Jembatan Trans Sulawesi terputus.

"Sebanyak dua desa terisolir karena akses transportasi putus," ujar Sutopo, Ahad (26/8). Sekretaris BPBD Parigi Moutong, Arisman Kalaksa, menyatakan sampai saat ini tim gabungan tengah memfokuskan diri pada pembersihan rumah penduduk, pengangkutan perabotan-perabotan rumah yang masih tersisa, dan pencarian satu korban yang belum ditemukan.

Ia menyatakan terdapat tiga posko yan telah dibangun di tiga desa, yakni Desa Boyangtongo, Desa Lemusa, dan Desa Gangga. "Fungsi ketiga posko ini selain sebagai tempat merawat korban luka-luka juga sebagai dapur umum untuk memberi pelayanan kepada para pengungsi," kata Arisman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement