Senin 27 Aug 2012 04:07 WIB

Awas, Inilah Pemicu Utama Kebakaran Rumah

Kebakaran rumah (ilustasi).
Foto: Antara/Ardiansyah Indra
Kebakaran rumah (ilustasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mencermati maraknya kebakaran yang melanda warga ibu kota. Pria yang biasa disapa Foke itu menilai, sebagian kebakaran dipicu oleh keteledoran masyarakat sendiri.

Dia mencontohkan kabel yang tidak untuk aliran listrik dipakai oleh masyarakat dapat mengakibatkan arus pendek. Selain itu stop kontak dibebani dengan beberapa peralatan sehinga dapat hangus dan gosong sehingga warga harus lebih memahami peralatan listrik yang digunakan sehari-hari.

Seperti kebakaran yang melanda sedikitnya 10 bangunan di Jl Bekasi Timur, RT 02/03, Jatinegarakaum, Pulogadung Jakarta Timur.

Informasi yang berhasil dihimpun, lagi-lagi kebakaran kali ini dipicu korsleting listrik dari warung milik ibu Mur, yang tengah kosong ditinggal mudik pemiliknya. "Korsleting dari gesekan kabel dari atas atap warung ibu Mur. Kabelnya terkelupas akibat gesekan seng," ujar AKP Diahtin Agustina, Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Jakarta Timur.

Bambang (57), saksi mata peristiwa tersebut juga mengungkapkan hal yang sama. Dikatakannya, api semula terlihat dari sebuah warung rokok. Api yang terlanjur membesar pun merembet ke bangunan warung telepon yang ada di belakang warung. "Api diduga berasal dari warung rokok. Di dalam warung itu ada lemari pendingin kecil, jadi mungkin korsleting. Pemiliknya lagi mudik," katanya.

Api kemudian langsung merembet ke bangunan lainnya, termasuk bengkel motor dan enam kontrakan milik Soleh. Warga yang baru menyadari api telah membesar panik dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Adapun bangunan-bangunan yang menjadi korban antara lain, warung kelontong, bengkel motor, warung makan, wartel, tukang gigi, toko mebel dan enam kontrakan. Sebagian besar bangunan itu tengah ditinggal mudik pemiliknya.

Sementara itu, Saepul warga lainnya sempat mendengar suara ledakan berulang kali. Diduga suara ledakan itu berasal dari sepeda motor dan tabung gas yang terdapat di dalam bangunan. Dikatakan saepul, kobaran api mulai terjadi pukul 07.00. Namun, petugas pemadam kebakaran baru tiba di lokasi kejadian pukul 08.00. "Apinya tinggi sekali, warga di sini sudah berusaha memadamkan api tapi tidak berhasil," kata Saepul.

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran akan dilakukan penyuluhan oleh Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan PLN kepada warga yang tinggal di permukiman kumuh dan padat.  Warga diimbau agar menggunakan kabel yang standar untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di Jakarta.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mencatat terjadi 66 kasus kebakaran selama bulan Ramadhan sejak 21 Juli hingga 20 Agustus di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dengan berbagai macam penyebab.

sumber : beritajakarta.com/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement