REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Kominfo DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan, pihaknya tak akan melayani pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut 'SBY Presiden Koruptor'.
Dalam akun twitter-nya, mantan menteri hukum dan HAM itu menyebut SBY sebagai presiden koruptor, karena memberi grasi kepada koruptor.
Ruhut menyatakan, pihaknya tidak akan mengajukan somasi atas pernyataan kontroversial Yusril tersebut.
Menurut Ruhut, rugi jika Demokrat merespons pernyataan Yusril itu dengan berlebihan. "Ngapain kita ladenin kutu kupret. Anggap saja orang sakit," kata dia saat dihubungi ROL, Sabtu (25/8) malam.
Politisi nyentrik itu juga menampik pihaknya kebakaran jenggot atas pernyataan Yusril yang disampaikan lewat akun Twitternya. Ia menegaskan tidak akan mengambil langkah hukum terhadap Yusril.
"Masa kelas berat lawan kelas bulu," sindirnya.
Ruhut mengaku dapat menerima alasan Yusril yang mengikuti logika berpikir Wamenkumham Denny Indrayana dalam kicauannya.
Namun, ia balik menyarankan Yusril agar mencari cara lain jika ingin membuat sensasi. "Ngapain jadi pengekor. Kasih dong ide-ide kreatif yang lain," tandasnya.