Sabtu 25 Aug 2012 05:39 WIB

Basarnas Kerahkan Helikopter Cari Pesawat Hilang

Sejumlah anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) berada di atas kapal Rescue Boat (RB) 214/ilustrasi
Foto: ANTARA
Sejumlah anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) berada di atas kapal Rescue Boat (RB) 214/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA---Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) akan mengerahkan satu unit helikopter untuk pencarian pesawat yang diperkirakan jatuh di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) di perbatasan Kabupaten Kutai Timur dengan Kota Bontang, Kalimantan Timur.

 

"Sabtu pagi ini, helikopter milik Basarnas akan dikerahkan untuk melakukan pencarian posisi pasti jatuhnya pesawat tersebut," ungkap Kepala Bandara Temindung Samarinda, Rajoki Aritonang, kepada wartawan, Sabtu dini hari.

Selain heli milik Basarnas, sebuah pesawat milik PT Intan Angkasa lanjut dia akan ikut dikerahkan pada proses pencarian tersebut.

"Pihak PT Intan Angkasa selaku pemilik pesawat yang hilang itu juga akan mengerahkan sebuah pesawat untuk membantu pencarian. Pagi ini (Sabtu) heli dan pesawat tersebut akan diterbangkan dari Bandara Temindung Samarinda selanjutnya akan mengitari kawasan yang diduga lokasi jatuhnya pesawat itu," kata Rajoki Aritonang.

Berdasarkan pantauan hingga Sabtu dinihari, sejumlah personbil baik dari kepolisian, Basarnas, maupun TNI terlihat masih berada di Bandara Temindung Samarinda yang dijadikan sebagai Posko Pencarian Pesawat Hilang.

Pada Jumat malam, 15 anggota Basarnas dengan menggunakan beberapa mobil, terlihat meninggalkan kawasan Bandara Temindung.

"Sejak Jumat malam, tim yang terdiri dari satu peleton personil Batalyon 611 Awang Long, Brimob telah dikerahkan ke lokasi. Terakhir, tim dari Basarnas juga sudah bergerak ke arah lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat itu," ungkap Rajoki Aritonang.

Pesawat milik PT Intan Angkasa jenis PA31 Piper Navajo Chief Tain dengan nomer registrasi PK-IWH yang dicarter oleh Elliot Geophysics International untuk melakukan pemetaan di salah satu area perusahaan tambang batu bara di Kota Bontang, dilaporkan telah kehilangan kontak sejak Jumat pagi sekitar pukul 08.04 Wita.

Pesawat survei dengan pilot Capt Marshal Basir berpenumpang tiga orang yakni, Peter John Elliott selaku General Manager Elliot Geophysics International, seorang surveyor, Jandri Hendrizal serta seorang pendamping dari Kementerian Pertahanan RI, Kapten Suyoto, 'take off' atau lepas landas dari Bandara Temindung Samarinda pada Jumat pagi sekitar pukul 07.51 Wita dan dipastikan hilang pada Jumat siang sekitar pukul 13.51 Wita.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement