REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengimbau warga tidak menaikan balon udara saat perayaan 'Syawalan Ketupat'. Karena, hal tersebut akan mengganggu lalu lintas penerbangan.
Wali Kota Pekalongan, Basyir Achmad, di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa perayaan 'Swalayan Ketupat' sebaiknya dimeriahkan dengan kegiatan positif. Bukan kegiatan yang justru membahayakan keselamatan manusia.
"Kami sudah berulang kali mengingatkan warga tidak menaikan balon ke udara karena akan mengganggu lalu lintas penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang," katanya.
Pemkot akan berkordinasi dengan tokoh masyarakat dalam mengantisipasi beterbangan balon ke udara. Pihaknya akan mengajak warga menghentikan kegiatan menaikan balon udara.
"Tetapi karena kegiatan itu sulit dilarang, maka kami berusaha mengajak warga sedikit demi sedikit mengurangi kegiatan menaikkan balon ke udara. Karena, kegiatan itu berbahaya terhadap lalu lintas penerbangan," katanya.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekalongan, Komisaris Polisi Budiharto, mengatakan bahwa pihak polres juga telah mengimbau warga mengurangi kegiatan menaikan balon yang disertai petasan itu. Kegiatan menaikan balon udara yang disertai petasan dalam rangka perayaan Syawalan Ketupat 2002 pernah mengkibatkan belasan orang luka karena balon gagal terbang dan meledak.
"Kami meminta warga tidak menaikan balon udara yang disertai petasan itu karena berbahaya," katanya. "Oleh karena itu, kami mengajak warga melakukan kegiatan lain yang lebih positif saat perayaan Syawalan Ketupat yang akan berlangsung Minggu (26/8).''