Jumat 24 Aug 2012 12:04 WIB

Ekowisata Berpeluang Berdayakan Petani

Petani mencabut bibit padi yang siap ditanam di sawah.
Foto: Antara
Petani mencabut bibit padi yang siap ditanam di sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr I Wayan Windia, MS menilai pengembangan ekowisata di Bali memberi peluang kepada petani dan masyarakat setempat ikut ambil bagian dalam kegiatan meningkatkan pendapatan.

"Pemberdayaan masyarakat sekitarnya itu bisa berupa membuka warung yang menjual produk pertanian maupun hasil kerajinan khas sebagai kenang-kenangan bagi wisatawan mancanegara pulang ke negaranya," kata Prof Windia di Denpasar, Jumat (24/8).

Ia mengatakan, pengembangan ekowisata yang dapat dilakukan dalam kawasan organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak) dapat dikelola secara berkelompok dalam wadah koperasi. Lewat wadah perekonomian itu sekaligus menyediakan jasa penginapan, dengan memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang menonjolkan kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Prof Windia yang pernah memimpin mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian Unud untuk mengadakan penelitian model pengembangan agrowisata di Bali itu menambahkan, semakin banyaknya wisatawan mancanegara tertarik terhadap kegiatan agrowisata dapat dikembangkan jasa kuliner.

Hidangan konsumsi merupakan menu makanan khas daerah setempat, namun jenis makanan itu bersih dan sehat, bahkan proses pengerjaannya sebagai atraksi yang bisa dilihat oleh pelancong. Prof Windia menjelaskan, sektor pariwisata di Bali berkembang pesat, perlu diimbangi dengan bentuk-bentuk pariwisata alternatif yang bernuansa berbeda pariwisata secara massal.

Oleh sebab itu, perlu pengembangan produk wisata dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan dalam mendukung pariwisata berkelanjutan. Subak merupakan bagian dari kearifan lokal Bali, dewasa ini kondisinya semakin terdesak alih fungsi lahan, padahal keberadaannya mempunyai potensi besar sebagai daya tarik wisata.

"Oleh sebab itu, ke depan diharapkan mampu membangun sistem subak sebagai basis pengembangan agroekowisata sebagai upaya memberdayakan dan keberlanjutan subak," tandas Prof Windia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement