Kamis 23 Aug 2012 11:11 WIB

Wartawan Tertembak Dirujuk ke RS Makassar

     Bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu (ilustrasi).
Foto: Antara/Zainuddin MN
Bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, -- Salahuddin, reporter dan juru kamera Nuansa TV, stasiun TV lokal di Palu, Sulawesi Tengah yang tertembak saat meliput bentrok antarwarga di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (21/8), harus dirujuk ke RSP Wahidin Sudiro Husodo, Makassar. Ini dilakukan untuk mengeluarkan peluru yang menembus lehernya masih tertinggal.

Iwan Lapasere, Ketua AJI Palu didampingi Muh. Subarkah, Sekretaris AJI Palu menyampaikan informasi bahwa Kamis ini, Salahudddin dipastikan dirujuk ke RSP Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Sulawesi Selatan, setelah pihak keluarga, perusahaan media tempatnya bekerja dan tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu berembuk.

Selasa (21/8) kemarin, Salahuddin, terkena tembakan senapan angin saat meliput bentrokan antarwarga sejumlah desa di Kecamatan Marawola. Ia pingsan setelah terkena tembakan yang diduga berasal dari senapan angin. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah oleh sejumlah personel TNI Angkatan Darat dan Kepolisian Resor Donggala.

Setelah ditangani di RS Bhayangkara Polda Sulteng, kemudian dirujuk ke RSUD Undata Palu, Sulteng. Hasil pemeriksaan, diketahui peluru senapan angin yang menembus lehernya masih tertinggal.

Guna proses pembedahan lebih lanjut, ia dirujuk ke RS Mitra Surabaya, Jawa Timur. Namun, setelah berembuk lagi, diputuskan Salahuddin dirujuk ke Makassar.

Berkaitan pelaku penembakan, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Polisi Dewa Parsana mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Kita masih mencari siapa pelakunya. Anggota di lapangan sudah melakukan penyelidikan. Saya juga menyampaikan keprihatinan atas tertembaknya salah seorang rekan wartawan dalam bentrokan tersebut. Saya meminta dalam melaksanakan tugas-tugas kewartanan, rekan-rekan dapat lebih berhati-hati," ujar Parsana.

Sejauh ini belum ada keterangan lebih rinci terkait insiden ini, namun dari keterangan Sersan Mayor Umar ST, salah seorang aparat TNI Angkatan Darat, Salahuddin tertembak saat sedang mengambil gambar, ketika bentrok antarwarga di Desa Binangga, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi kembali pecah.

"Dia ada di belakang kita. Kita mundur saat bentrok pecah. Tiba-tiba dia jatuh pingsan. Leher kanannya mengeluarkan darah. Tapi kita belum tahu apakah terkena senapan angin atau sumpit atau dumdum, senjata api rakitan," kata Umar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement