Kamis 23 Aug 2012 02:06 WIB

Pedagang Sembako Masih Mudik, Mereka Inilah yang Pusing

Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)
Foto: infogress.com
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Sedikitnya jumlah pedagang sembako di Jakarta akibat mudik membuat para pedagang makanan di beberapa tempat di Jakarta resah karena mengakibatkan mereka menghadapi kesulitan mendapatkan kebutuhan bahan pokok.

"Sepinya penjual sembako membuat dagangan saya susah," kata seorang penjual bubur ayam Supriono di kawasan Tebet.

Supriono mengatakan dirinya terpaksa menaikkan harga dagangannya karena sepinya pedagang sembako yang mengakibatkan harga sembako juga mengalami kenaikan.

Harga bubur ayam dagangannya sejak hari pertama lebaran naik Rp 1.000 menjadi Rp 7.000 dari harga sebelumnya Rp 6.000.

"Saya terpaksa menaikkan harga sampai harga-harga sembako normal kembali," kata pria asal Pemalang itu.

Supriono mengatakan biasanya sebelum lebaran dia membeli ayam negeri dengan harga Rp25 ribu per kilogram namun sekarang harga tersebut naik menjadi Rp 35 ribu.

"Biasanya kalau harga pas lebaran udah naik, turunnya lama,bisa sampai berbulan-bulan" ujarnya.

Dia juga terpaksa pulang jualan lebih cepat karena jumlah pembeli yang masih sedikit.

"Pembeli mulai normal kembali biasanya seminggu lebaran",katanya.

Sementara itu penjual nasi goreng di daerah Tebet Barat Diani juga mengaku mengalami kesulitan memperoleh bahan pokok seiring sedikitnya penjual bahan pokok selama lebaran.

"Harga telur ayam yang naik Rp 2.000 menjadi Rp 18.000 dari harga sebelumnya Rp 16.000," kata Diani. Meski demikian, dia mengaku tidak menaikkan harga.

"Walaupun kebutuhan sembako susah namun harga tetap sama," katanya.

Menurut seorang pedagang sembako di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Seiko secara umum harga sembako stabil walaupun memang ada yang mengalami kenaikan.

Dia mengatakan harga telur ayam menjelang lebaran naik mencapai harga Rp 20.000 per kilogram dan sempat turun hingga Rp 16.000 kemudian naik kembali menjadi Rp 18.000.

"Kenaikan itu karena pasokan yang susah,"katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement