Rabu 22 Aug 2012 15:54 WIB

Tangani Konflik Sigi, Polisi Dinilai tidak Netral

     Bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu (ilustrasi).
Foto: Antara/Zainuddin MN
Bentrok antarwarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Polisi yang diturunkan ke lokasi bentrok antarwarga di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dalam dua hari terakhir dinilai tidak netral dalam menangani konflik di wilayah tersebut.

Penilaian itu dikemukakan sejumlah perwakilan masyarakat dari 10 desa di Kecamatan Marawola dan Kinovaro dalam pertemuan perdamaian yang difasilitasi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola di Kantor Gubernur, Rabu (22/8). Kepala Desa Porame, Sumarlin mengatakan, seakan-akan polisi hanya menjadi tameng dari salah satu desa di wilayah itu.

"Pihak polisi menembakkan gas air mata ke arah kami. Mestinya, kalau di sini ditembak gas air mata, di sana juga harus ditembak," kata Sumarlin. Akibat tembakan gas air mata tersebut kata Sumarlin, sejumlah warga menjadi korban.

Sejak Senin (20/8) hingga Selasa (22/8) bentrok antarwarga Desa Binangga dan sejumlah desa sekitarnya terus terjadi hingga mengakibatkan seorang tewas dan sejumlah rumah dibakar massa.

Sumarlin mengatakan, dalam bentrok tersebut polisi cenderung berpihak pada warga Desa Binangga. Dia mengatakan, hal itu terjadi karena di Desa Binangga, terdapat beberapa putera daerah yang terangkat menjadi polisi lalu ditempattugaskan di Polsek Marawola, berkedudukan di Desa Binangga. "Pak Kapolda kami mohon kalau bisa ditempatkan orang netral di sana," kata Sumarlin.

Sumarlin juga menuding ada keterlibatan oknum anggota TNI dalam bentrok antarwarga desa bertetangga di Marawola. Akibatnya kata Marlin, warga salah satu desa semakin berani karena ada yang melindungi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement