Rabu 22 Aug 2012 09:52 WIB

Pencurian Kian Marak, Warga pun Resah

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Sebagian warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, resah karena maraknya pencurian dan tindak kriminal lain di kota itu.

"Akibat maraknya pencurian tersebut, banyak anggota masyarakat merasa was-was dan mulai meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan itu," ujar salah seorang warga Kelurahan Pasir Garam, Yayat di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, aksi kriminal itu memang sering terjadi, akan tetapi memasuki bulan puasa tingkat pencurian yang menjurus pada kriminal kembali marak.

Yayat berharap aparat penegak hukum bisa menangani hal tersebut dan kejadian itu tidak sampai menimbulkan ketidak-kenyamanan para pendatang ke kota itu.

Kota Pangkalpinang adalah ibu kota provinsi sehingga masyarakat, pemerintah dan semua lapisan masyarakat "harus bisa memberikan pencitraan yang baik mengenai kota itu".

"Jangan sampai maraknya pencurian dan tindak kriminal mengancam ketenangan sesorang dan mempengaruhi perkembangan Kota Pangkalpinang ke depannya," ujarnya.

Sementara itu, warga lain di Kelurahan Gabek II, Ita, mengakui keresahannya terkait maraknya tindak pencurian dan kriminal lain.

"Saya mulai prihatin dengan kondisi ini, sehingga sebagian masyarakat enggan meninggalkan rumah mereka untuk bersilaturahim saat bulan puasa," ujarnya.

Ia mengatakan, di media cetak setiap harinya bisa dipastikan ada berita pencurian, kriminal dan bahkan ada tindakan yang mengancam nyawa seseorang.

Sebelumnya Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang, Akhmad Elvian, mengatakan maraknya pencurian dan aksi krimal akan sangat mempengaruhi perkembangan pariwisata ke depannya, karena para pengunjung akan mendambakan ketenangan di daerah tujuan wisata.

Akan tetapi, kata dia, pemerintah bersama dengan aparat penegak hukum sudah bekerja maksimal untuk menanggulangi tindak kriminal tersebut untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement