REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penumpang kereta api komuter yang beroperasi di Daerah Operasi VI Yogyakarta saat libur Lebaran bisa mencapai 10 ribu orang per hari.
"Selama libur Lebaran ini, kereta-kereta komuter selalu dipenuhi penumpang. Jumlah penumpang mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding hari biasa," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Rabu.
Pada hari biasa, rata-rata jumlah penumpang KA komuter adalah 6.000 orang, namun jumlah tersebut bisa mengalami kenaikan mencapai 8.000 hingga 10 ribu orang per hari selama libur Lebaran.
Sejumlah KA komuter di Daerah Operasi VI Yogyakarta adalah Prambanan Ekspres dengan relasi Kutoarjo-Yogyakarta-Solo, Railbus dengan relasi Sukoharjo-Yogyakarta, dan juga Madiun Jaya dengan relasi Madiun-Yogyakarta atau Solo-Yogyakarta.
Eko mengatakan, untuk kereta api komuter tidak diberlakukan satu tiket untuk satu penumpang namun, disesuaikan dengan kapasitas gerbong. Misalnya Prambanan Ekspres mampu menampung sebanyak 172 penumpang per gerbong.
Sementara itu, puncak arus balik penumpang kereta api di Daerah Operasi VI Yogyakarta diperkirakan terjadi pada Sabtu (25/8) dan Minggu (26/8) dengan penumpang mencapai lebih dari 10.000 orang.
PT KA Daop VI telah menyiapkan enam kereta ekstra Lebaran yang mampu membawa sekitar 2.500 penumpang dengan tujuan Jakarta dan Surabaya serta tambahan gerbong ekonomi AC untuk kereta ekonomi Bengawan dan Progo.
Kereta Bengawan akan mendapat tambahan dua gerbong ekonomi AC sedangkan Progo ditambah satu gerbong ber-AC.
Berdasarkan data dari PT KA, jumlah penumpang dari stasiun Tugu dan Lempuyangan pada Selasa (21/8) mencapai 3.492 orang dan dari H-7 hingga H+2 tercatat sebanyak 69.301 penumpang.
Bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah penumpang mengalami penurunan. Pada H-7 hingga H+2, jumlah penumpang mencapai 76.199 orang. Penurunan jumlah penumpang tersebut disebabkan adanya kebijakan satu tiket satu tempat duduk sehingga tidak ada penumpang yang berdiri.