REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Suasana Stasiun Gambir masih lengang dan puncak arus balik mudik lebaran belum tampak di Stasiun Gambir, Jakarta, pada H+1, Selasa.
Berdasarkan pantauan Kepala Stasiun Gambir Edi Kuswoyo, arus penumpang kereta api pada H+1 di Stasiun Gambir belum terlalu ramai.
"Diperkirakan arus balik terakhir di Gambir terjadi pada tanggal 25 atau 26 Agustus nanti," kata Edi Kuswoyo di Jakarta, Selasa.
Hal itu disebabkan karena warga sudah mulai efektif bekerja pada Senin pekan depan, kata Edi. Menurut Humas Daop I Jakarta, jumlah penumpang yang tiba di Stasiun Gambir hingga pukul 12.30 WIB adalah 2.558 penumpang, diangkut dengan 11 rangkaian kereta api.
Sementara itu, hingga pukul 11.00 WIB, sejumlah 4.249 penumpang diberangkatkan dengan 13 rangkaian kereta api dari Gambir.
Tidak ada kereta api yang mengalami keterlambatan pemberangkatan yang signifikan. Hanya ada beberapa kereta api yang mengalami keterlambatan pemberangkatan tidak sampai 30 menit antara lain Argo Dwipangga (Gambir-Cirebon) pada 09.25 WIB, terlambat 15 menit; Argo Jati (Gambir-Cirebon) pada 09.20 WIB, terlambat 10 menit dan Cirex (Gambir-Cirebon) pada 06.13 WIB, terlambat delapan menit.
Stasiun Gambir mengoperasikan 25 kereta api reguler dan lima kereta tambahan untuk melayani penumpang mudik tahun ini.
Pada hari kedua Lebaran (20/8) jumlah pemudik dari Stasiun Gambir masih cukup tinggi mencapai 9.091 penumpang.
Sebelumnya, puncak arus mudik di Stasiun Gambir terjadi pada H-2 (17/8) dengan jumlah penumpang yang berangkat mencapai 11.200.
Dari H-10 hingga H2, Stasiun Gambir sudah memberangkatkan 99.814 penumpang. Angka tersebut lebih banyak dari jumlah penumpang kumulatif hingga H2 tahun 2011 yaitu 79.990 penumpang.