REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI - Memasuki H+2 Lebaran pemudik masih memadati Stasiun Cimahi. Kebanyakan dari mereka adalah para pemudik lokal dengan tujuan Bandung dan sekitarnya.
Menurut Upik (33 tahun) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung menggunakan Kereta Diesel (KRD) Ekonomi menuju daerah asalnya karena membawa anak-anak tanpa suami.
"KRD sebelum lebaran penuh sesak, banyak yang berdiri, makanya biasanya saya naik motor," ujar Upik pada Republika, Selasa (21/8).
Berbeda dengan Ruli (27 tahun) warga Cimahi ini baru akan berangkat ke Solo pada September nanti. Dia beserta suami dan anaknya mengaku berlibur karena tidak kebagian tiket dan baru mendapatkan libur pada September.
Fahmi (19 tahun) warga Majalaya transit di Stasiun Cimahi mengisi waktu liburan dengan mudik ke daerah Serang, Banten. Rencananya dia akan menggunakan mobil pribadi setelah berkumpul bersama keluarganya di Cimahi.
Pantauan Republika di stasiun Cimahi sekitar pukul 10.00 WIB banyak penumpang memadati boarding pass untuk berlibur maupun mudik ke kota-kota terdekat dari Cimahi. Banyak di antara mereka yang menggunakan KRD Ekonomi maupun KRD Patas.
Untuk tarif KRD Ekonomi tarif masih normal dengan harga seribu rupiah. Sedangkan satu tiket KRD Patas untuk tujuan Padalarang kini dikenakan tarif sebesar Rp 10 ribu. Namun tujuan Bandung masih memiliki tarif normal sebesar lima ribu rupiah. le