REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sehari jelang lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah permintaan beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten dan Kota Cirebon, Jawa Barat, terus meningkat.
Leman salah seorang pedagang beras di Jagastru Kota Cirebon, Sabtu, mengatakan jelang lebaran permintaan berbagai jenis beras meningkat, meski sebelumnya sempat anjlok hingga 30 persen selama bulan Ramadhan. Kini kebutuhan mulai normal kembali.
Menurut Leman, setiap bulan biasanya terjual sekitar delapan hingga sembilan ton per bulan, selama Ramadhan paling hanya menjual beras kurang dari enam ton, kini permintaan naik diperkirakan bisa mencapai 10 ton.
"Beras biasanya digunakan untuk membayar zakat, sehingga permintaan dari konsumen mengalami kenaikan, namun setelah itu normal kembali, sementara itu harga tetap stabil karena persediaan melimpah,"katanya.
Nurlatifah pemasok beras asal Indramayu mengaku, jelang lebaran permintaan beras cukup tinggi karena kebutuhan masyarakat meningkat dibandingkan bulan puasa. "Permintaan beras meningkat sehari jelang lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah, harga masih stabil karena pasokan dari petani aman, selain itu persediaan melimpah,"katanya.
Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, Jawa Barat, Benhur kepada wartawan di Cirebon menuturkan, penyaluran beras raskin di Cirebon lancar dan harga beras stabil. Selain itu persediaan melimpah karena panen raya berhasil meski panen gadu sebagian sawah kekeringan.