REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama Republik Indonesia menobatkan Kantor Urusan Agama (KUA) Panekan, Jawa Timur, sebagai KUA teladan. Dipimpin oleh M Muhyiddin, KUA Panekan berhasil menyisihkan puluhan KUA lain di Indonesia.
Kementerian melakukan penilaian dengan tahapan penilaian profil KUA, tes tertulis, dan wawancara. Dilakukan juga penilaian terhadap pimpinan KUA, yaitu penilaian kecakapan kepemimpinan, kemampuan membaca Al Quran, dan kitab kuning.
Muhyiddin, kepala KUA Panekan, mengaku penghargaan yang diterimanya merupakan simbol bahwa kerja keras dan pelayanan yang ia dan stafnya berikan memiliki nilai. Yang bisa dijadikan parameter untuk memacu performa yang lebih baik.
"Penghargaan ini menjelaskan bahwa ada prosedur yang harus ditempuh, agar pelayanan terbaik dirasakan masyarakat. Kalau sudah ada ukurannya, maka kita semua dituntut jadi lebih profesional. Tidak berhenti disini saja, " kata dia.
Pria berusia 46 tahun itu mengungkapkan, telah menerapkan sistem teknologi informasi di KUA Panekan sejak 2004 lalu. Dia juga menerapkan sistem administrasi, kearsipan, dan pelayanan berbasis teknologi.
"Sekarang kan zamannya serbah hi-tech. Kami optimalkan penggunaan kanal http://kua-panekan.org. Masyarakat bisa daftarkan pernikahan disana," tuturnya.
Melalui website tersebut, Muhyiddin juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan terbaru di KUA. Selain itu, masyarakat juga bisa menyampaikan keluhan, masukan, dan saran melalui website tersebut.
Ayah dua orang anak ini juga menggiatkan budaya kejujuran dan keterbukaan pada seluruh jajaran pegawai. Penilaian masyarakat yang menganggap KUA sarang pungutan liar berusaha dijauhkan dari KUA Panekan.
"Yang pasti, masyarakat hanya bayar Rp 30 ribu. Tidak lebih," tegas dia.
Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengatakan KUA merupakan institusi yang dibutuhkan masyarakat dalam melewati tahapan kehidupan sebagai manusia. Sehingga, pelayanan terbaik dari KUA turut memengaruhi proses kehidupan masyarakat Indonesia dalam memasuki fase kehidupan berkeluarga.
"KUA teladan merupakan titik yang harus dicapai oleh semua KUA di Indonesia. Untuk memberikan pelayan sebaik mungkin tanpa harus terkait stigma berurusan dengan lembaga pemerintahan itu sulit," ujarnya usai memberikan penghargaan pada KUA teladan se-Indonesia, di Jakarta, Kamis (16/8).