REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR, Marzuki Alie, mengatakan DPR berperan besar sebagai lembaga negara. Tetapi, peran besar tersebut ternodai ulah sebagian oknum dengan tindakan korup yang merugikan kepentingan rakyat dan telah mencoreng DPR sebagai lembaga terhormat.
“Hasil survei dari beberapa lembaga yang cukup kredibel, tahun ini DPR dicitrakan sebagai lembaga korup. Walaupun citra tersebut merupakan persepsi publik, namun hal ini sangat mengganggu usaha DPR untuk mereformasi dirinya menjadi lembaga yang kredibel dan dipercaya oleh masyarakat,” ujar Marzuki dalam rilisnya, Rabu (15/8), menjelang rapat paripurna 16 Agustus.
Sebenarnya, lanjut Marzuki, banyak langkah perbaikan yang sudah dilakukan DPR sejalan dengan Renstra DPR 2010-2014. Namun semua itu jelasnya, seolah hilang lenyap dari berita, yang muncul hanya berita negatif tentang DPR.
Menyikapi situasi dan kondisi yang demikian, momentum Kemerdekaan RI yang ke-67 tahun 2012 dan HUT MPR/DPR ke 67 tahun 2012, pihaknya berharap hal ini dapat dimaknai oleh semua anggota DPR serta Sekretariat Jenderal DPR untuk mawas diri, meningkatkan disiplin, dan lebih peduli terhadap kepentingan rakyat. Dia meminta agar tidak mengutamakan pencarian panggung politik untuk kepentingan pencitraan dan golongan.
“Beberapa perubahan mendasar yang sudah dilakukan dalam lingkup kesekjenan yang merupakan kewenangan Pimpinan DPR bersama Sekretaris Jenderal," katanya.
Dirinya melihat peringatan hari kemerdekaan sekaligus HUT MPR/DPR ini adalah momentum yang selalu tepat untuk mengoreksi hasil kinerja pembangunan sekaligus mengoreksi peran lembaga. "Harapan kita semua adalah makin terciptanya keadilan dan kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia. Bangsa ini memerlukan spirit kebersamaan yang kuat untuk bersama-sama memecahkan seuruh persoalan bangsa,” ujarnya.