Senin 13 Aug 2012 12:09 WIB

Testimoni Antasari Lebih "Nonjok" Jika Ada Bukti

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Burhanuddin Muhtadi
Burhanuddin Muhtadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antasari Azhar mesti membuktikan pernyataannya soal adanya pertemuan di Istana bersama Presiden sebelum bailout Bank Century dikeluarkan. "Testimoni Antasari akan memiliki daya "tonjok" politik yang kuat jika disertai bukti," kata Pengamat Politik Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kemarin.

Bukti yang dimaksud Burhanudin, misalnya saja rekaman pembicaraan selama rapat berlangsung. Tanpa bukti, Burhanudin memperkirakan testimoni Antasari tidak akan terlalu berdampak. "Masalahnya sekarang, bisakah Antasari membuktikan validitas pernyataannya," kata Burhanuddin.

Terlepas dari ada atau tidaknya bukti yang dimiliki Antasari, Burhanuddin berharap testimoni Antasari bisa menjadi pintu masuk bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memintai keterangan mantan Ketua lembaga antikorupsi itu. "KPK punya tanggung jawab moral dan profesional memanggil Antasari Azhar," katanya.

Selain memanggil Antasari, KPK, menurut Burhanuddin, juga bisa mengundang para peserta rapat yang disebutkan Antasari. "Kalau KPK memandang perlu, bisa saja (dipanggil)," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement