REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Puluhan awak kereta api menjalani tes urine yang digelar secara mendadak oleh Unit Pelaksana Teknis Kesehatan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, bersama Badan Narkotika Nasional. Tes urine yang dilaksanakan di Stasiun Besar Purwokerto, Jumat, diikuti oleh 50 orang yang terdiri masinis, asisten masinis, dan kondektur.
Dari pantauan, para awak KA yang melintas dan berhenti di Stasiun Besar Purwokerto diminta turun untuk mengikuti tes urine dan pemeriksaan rambut oleh petugas. Kepala UPT Kesehatan PT KAI Daop 5 Purwokerto dokter Shinta mengatakan tes urine dan pemeriksaan rambut ini ditujukan untuk mengetahui kadar narkoba dalam tubuh para awak KA.
"Kami sengaja menggelar kegiatan ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu agar semuanya benar-benar diketahui secara alami. Kegiatan ini sebagai langkah antisipasi terhadap penyalahgunaan narkoba saat pelaksanaan masa angkutan Lebaran," katanya.
Menurut dia, semua ini dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan penumpang pada masa angkutan Lebaran.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono mengatakan jumlah masinis di Daop 5 Purwokerto sebanyak 150 orang. "PT KAI tidak akan berikan toleransi jika ada karyawannya yang mengonsumsi narkoba," katanya.
Ia mengatakan, perusahaan akan berikan sanksi jika hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan adanya awak KA yang terbukti positif menggunakan narkoba. "Sanksi yang diberikan bisa berupa pemecatan," katanya.