Kamis 09 Aug 2012 19:20 WIB

Pemerintah Diminta Terapkan Tata Niaga Kedelai

Produksi kedelai lokal.
Foto: Antara
Produksi kedelai lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah diharapkan segera menyelesaikan permasalahan kenaikan harga kedelai di dalam negeri, yang mengakibatkan ongkos produksi produsen tahu tempe meningkat.

"Perlu tata niaga yang mengatur kegiatan hulu sampai hilir industri kedelai, dalam rangka meningkatkan taraf hidup usaha,” kata perwakilan Asosiasi Pengusaha Tahu Tempe, Hilman Ismail Metareum, di Jakarta, Kamis (9/8).

 

Selain itu, lanjut dia, persoalan lonjakan harga kedelai dapat diatasi oleh pemerintah, bila aturan tata niaga pada komoditas ini hadir sebagai panutan rantai kinerja industri kedelai.

Selama ini, menurut Hilman, peran pemerintah untuk mensinergikan masalah harga kedelai masih sangat minim, dan hal tersebut harus segera diperbaiki. "Tujuannya agar tercipta sinergi yang berbasis ekonomi kerakyatan dan membuat petani kembali bergairah menanam kedelai," ujarnya.

Saat ini, kebutuhan kedelai untuk industri tahu tempe sekitar 2,5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 800.000 sampai 900.000 ton yang mampu disuplai oleh petani dalam negeri.

"Ironisnya, kualitas produksi lokal jauh lebih bagus bila dibandingkan kedelai impor. Untuk 10 kilogram kedelai lokal mampu memproduksi 9 papan tahu, sementara kedelai impor hanya tujuh papan tahu," kata Hilman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kedelai nasional tahun 2011 menurun 9,66 persen atau sebesar 87.590 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan produksi kedelai pada 2011 terjadi di Jawa dengan total 85.350 ton dan di luar Jawa sebesar 2.340 ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement