REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Dana remittance atau kiriman uang TKI yang masuk ke wilayah Banyumas dan Cilacap, termasuk cukup besar. Sebagai daerah yang sebelum dikenal sebagai daerah kantong TKI, maka kiriman uang yang masuk ke kedua wilayah ini termasuk yang terbesar di Jawa Tengah.
Kepada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Banyumas, Nooryono, menyebutkan dana kiriman para TKI yang masuk ke Banyumas itu besar. ''Saya sendiri tidak tahu angka pastinya. Tapi kisarannya, mencapai sekitar Rp 400 miliar per tahun,'' katanya, Kamis (9/8).
Angka itu, menurutnya, diperoleh dari data tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini, Nooryono mengaku sudah mencoba meminta data remittance TKI ke pihak perbankan, namun belum memperoleh jawaban. Sementara pihak Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto ternyata tidak memiliki data mengenai dana remittance.
Sementara untuk data remittance di Kabupaten Cilacap, pada tahun 2011 lalu tercatat mencapai Rp 571,855 miliar. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dana remittance sebesar itu, dikirimkan oleh 5.457 warga Cilacap, yang bekerja sebagai TKI di berbagai negara asing.
''Jumlah TKI ini, berdasarkan data Maret 2012, ada penambahan sekitar 1.092 orang. Jadi saya yakin, jumlah kiriman uang dari para TKI di luar negeri pada keluarganya di Cilacap, akan semakin bertambah,'' katanya.
Bagi Kabupaten Banyumas, dana remittance yang dikirimkan para TKI ini, hampir menyamai anggaran pembangunan yang dialokasikan dalam APBD 2012. Seperti pada APBD tahun 2012 yang nilainya mencapai sekitar Rp 1,4 triliun, anggaran pembangunannya hanya sekitar Rp 600 miliar. Sisa anggaran lainya, digunakan untuk biaya tak langsung yang meliputi biaya belanja pegawai.