REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan mengenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, saat mengikuti pertukaran pelajar di Daegu Health College, Korea Selatan, 11-21 Agustus 2012.
"Pertukaran pelajar itu mengangkat tema tentang budaya, sehingga batik sebagai identitas dari Indonesia, yang diakui UNESCO, dipilih untuk dikenalkan kepada seluruh peserta yang berasal dari sejumlah negara," kata Kepala Biro Humas dan Protokol (BHP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Tunjung Sulaksono di Yogyakarta, Kamis (9/8)
Menurut dia, pertukaran pelajar ini diikuti dua mahasiswa UMY yakni mahasiswa International Program for lslamic Economic and Finance (IPIEF) Fakultas Ekonomi (FE) Febryan Mujahid Panatagama, dan mahasiswa International Program of Law and Sharia (IPoLS) Fakultas Hukum (FH) Ria Haryanti.
"Mereka berhasil mendapatkan beasiswa dari Daegu Health College setelah bersaing dengan sekitar 80 mahasiswa UMY lainnya yang mendaftarkan diri. UMY merupakan salah satu universitas di Indonesia yang mendapat undangan langsung dari Daegu Health College," katanya.
Febryan mengatakan dirinya dan Ria sepakat membawa batik sebagai alat promosi kebudayaan khas Indonesia di Daegu. Batik yang dipromosikan tidak hanya khas Yogyakarta, tetapi juga batik Indonesia secara keseluruhan yang khas, seperti dari Solo dan Pekalongan.
"Penggunaan batik sebagai busana menjadi metode kami dalam mempromosikan batik kepada partisipan lain yang ikut dalam program tersebut, selain melalui presentasi. Batik akan kami pakai dalam rangkaian kegiatan formal, sedangkan saat apresiasi kebudayaan dari masing-masing peserta, kami akan mempresentasikan seluk beluk batik Indonesia," ungkapnya.