REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU – Para petani yang membudidayakan tanaman kedelai perlu memperoleh insentif sehingga mereka mempertahankan lahannya untuk tanaman pangan.
"Insentif berupa benih unggul dan pupuk gratis perlu untuk menambah semangat petani mempertahankan lahan dan komoditas kedelai," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Muslih, Rabu (8/8).
Menurut dia, insentif tersebut sedang dirancang untuk petani yang mempertahankan lahan budidaya untuk menanam padi. Pemberian insentif tersebut selain membantu petani juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor.
"Petani kita kesulitan benih unggul sehingga pembuat tahu dan tempe lebih memilih kedelai impor karena kualitas lebih bagus," kata Muslih. Selain kualitas benih yang perlu ditingkatkan, insentif berupa pupuk gratis dan lainnya juga perlu sehingga harga kedelai petani mampu bersaing.
Ia menambahkan, terdapat lima komoditas yang secara nasional ditargetkan mencapai swasembada pada 2014, yakni padi, tebu, daging, jagung dan kedelai. "Dari lima komoditas ini, kedelai yang terancam tidak terealisasi karena produksi rendah," ujarnya.
Untuk Provinsi Bengkulu, kata dia, persoalannya adalah petani lebih memilih membudidayakan tanaman keras yang dinilai lebih menguntungkan seperti karet dan sawit. Pengembangan tanaman kedelai di sentra produksi Kabupaten Rejang Lebong terus menyusut karena petani mengganti tanaman palawija lainnya.