Selasa 07 Aug 2012 21:28 WIB

Pengamat: Kita Bodoh Biarkan Pihak Lain Incar Batu Bara

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Hazliansyah
Tambang batu bara
Foto: Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi, Kurtubi, menyatakan tidak setuju jika batu bara di ekspor besar-besaran. Karena menurutnya ,meski dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tapi di sisi lain juga dapat merugikan masyarakat.

"Jangan mau kita dibodoh-bodohi pihak lain, karena tidak bagus jika batu bara kita di ekspor 'jor-joran',"ujarnya pada Republika, Selasa (7/8).

Selain itu, jelas dia, ekspor batu bara besar-besaran hanya akan menguntungkan sebagian pihak seperti pengusaha batu bara. Terlebih, lanjut dia, batu bara adalah sumber energi yang dapat dijadikan listrik. Di mana listrik menjadi murah jika menggunakan energi batu baru.

Hal ini, jelas Kurtubi, dapat menghemat dua hingga tiga kali lipat harga listrik dibanding dengan menggunakan panas bumi. "Kita harusnya memanfaatkan batu bara untuk listrik jangan pakai panas bumi yang jatuhnya lebih mahal,"tambahnya.

Sehingga jika Pemerintah menyerahkan dan membiarkan pihak lain investasi batu bara, menurut Kurtubi, adalah tindakan bodoh dan merugikan negara.

"Sama saja kita memberikan bisnis dan listrik murah pada negara lain. Padahal harusnya kan untuk generasi penerus masa depan kita dan rakyat menjadi makmur,"pungkas pengamat.

Sebelumnya, SBY mengatakan banyak pihak yang mengincar batu bara kita. Pernyataan itu disampaikannya saat rakor ketahanan energi di Pertamina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement