REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG---Sebagian kecil pengendara motor di Bandarlampung masih memilih menggunakan BBM pertamax daripada premium karena mereka tidak mau berlama-lama mengantre untuk membeli premium di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di daerah tersebut.
"Meski harga pertamax kembali naik sejak beberapa hari lalu dari Rp 9.750/liter menjadi Rp 10.350/liter, tetap saja ada pembeli BBM nonsubsidi itu, yakni pengendara motor. Mereka menggunakan pertamax karena enggan terlalu lama antre di SPBU pengisian untuk motor," kata Wati, salah satu petugas SPBU di kawasan Wayhalim Bandarlampung.
Pengendara motor biasanya membeli pertamax sekitar satu sampai dua liter. Sementara kendaraan roda empat yang menggunakan pertamax makin sedikit setelah kenaikan harga bensin murni itu mulai awal Agustus.
"Pengendara mobil makin sedikit menggunakan pertamax harga BBM itu kembali naik, meski ada juga satu dua yang membelinya," katanya.
Pengendara mobil yang berdaya (CC) besar atau kecil, kini makin suka menggunakan premium karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan pertamax.
Sementara itu, hasil pantauan di sejumlah SPBU menunjukkan pasokan BBM tetap lancar sehingga tidak terjadi antrean kendaraan yang panjang, kecuali motor. Antrean panjang motor selalu terjadi di hampir semua SPBU di Bandarlampung.