Selasa 07 Aug 2012 02:07 WIB

Wuih, Dua Butik Singapura Pajang Produk RI

Singapura
Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM---Sedikitnya dua butik di Singapura memamerkan produk aksesoris milik Usaha Kecil Menengah Indonesia untuk dipasarkan kembali di negeri jiran ini. "Ada dua butik di Singapura yang sudah jadi pelanggan saya untuk dijual lagi sama mereka," kata Atik.

Aksesosris yang dipasarkan di Singapura berupa bros hiasan jilbab dan baju, hiasan rambut, kalung, cincin dan gelang dari batu, plastik dan sulaman.

Atik yang ditemui dalam Bazar Ramadhan Geylang atau yang dikenal dengan Geylang Serai Hari Raya Light Up & Celebrations 2012 mengatakan, aksesoris itu ia rancang sendiri disesuaikan dengan keinginan pasar Singapura. "Kalau saya, sudah sering ikutan Changi Expo, jadi tahu benar apa yang dimaui orang Singapura," kata dia.

Atik mengatakan seluruh bahan aksesoris ia beli di Jakarta, kemudian dirangkai di Batam untuk dipasarkan di Singapura.

Menurut dia, pasar Singapura amat terbuka dengan produk kerajinan Indonesia yang unik dan karya warna. Namun, sering UKM terkendala kualitas barang yang jelek, sehingga tidak diminati pasar Singapura. "Makanya saya selalu pakai yang bagus, biar harga mahal tak apa," ucapnya.

Aksesoris karya Atik dipasarkan mulai lima dolar Singapura sampai 35 dolar Singapura tergantung bahan dan kerumitan membuat.

Hingga pekan kedua di pameran Geylang Serai, ia mengatakan sudah berpenghasilan 2.000 dolar Singapura atau Rp 15 juta (menggunakan kurs satu dolar Singapura Rp 7.500). "Semakin mendekati Hari Raya, semakin ramai. Biasanya sehari bisa dapat 1.000 dolar Singapura," tuturnya.

Geylang Serai adalah festival tahunan yang diselenggarakan sepanjang Bulan Ramadhan di Singapura yang diselenggarakan Majlis Pusat Singapura.

Sekretaris Jenderal Majlis Pusat Pertubuhan-Pertubuhan Budaya Melayu Singapura, Saharudin Kassim mengatakan menyambut baik keikutsertaan UKM Indonesia pada acara tahunan yang ke-16 itu.

Setiap tahun, kata dia, sekitar 3,5 juta pengunjung memadati Geylang Serai. Dan 35 persennya adalah Non-Melayu Islam. Menurut dia, kebanyakan pengunjung memang selalu mencari produk Indonesia yang khas dan unik. "Setiap tahun, produk Indonesia yang dicari," ujarnya.

Umumnya, pembeli mencari baju muslim dan perlengkapan ibadah yang dibuat menggunakan kerajinan tangan khas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement