REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG---Anggota Komisi X DPR RI Venna Melinda menyerukan agar manajemen pariwisata Indonesia segera dibangkitkan demi mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.
"Indonesia itu sebenarnya luar biasa. Bayangkan, sumber daya manusianya saja rata-rata sudah berkualitas tinggi, aset pariwisatanya juga tidak kurang-kurang, hanya memang masalah manajemen kepariwisataan masih perlu dibangkitkan," ujarnya saat berkunjung ke salah satu desa wisata di Kabupaten Tulungagung.
Venna sempat menyentil ketertinggalan sektor kepariwisataan nasional dibanding negara-negara Asia Tenggara ataupun Asia Timur lainnya.
Namun, menurutnya, hal itu lebih banyak dipengaruhi kendala infrastruktur yang secara teknologi maupun kualitas memang kurang mendukung.
Di Malaysia, misalnya, Venna menyebut selain faktor infrastruktur yang memadai, anggaran promosi pariwisata di negeri jiran itu sangatlah besar.
Kenyataan itu timpang dengan anggaran yang dialokasikan Pemerintah Indonesia pada sektor yang sama.
"Semua tahu anggaran pariwisata kita tidaklah sebesar seperti pada sektor pendidikan atau kesehatan. Ini memang menjadi tantangan yang tidak mudah, tapi kita juga tidak boleh menyerah," ujarnya.
Venna setuju untuk terus mendorong penambahan anggaran promosi pariwisata, terutama ke dunia internasional melalui berbagai sumberdaya sarana informasi dan media.
Namun ia mengingatkan agar sebelum melangkah "keluar", pengembangan kepariwisataan nasional saat ini sebaiknya lebih diprioritaskan untuk hal-hal yang menurutnya lebih mendasar (basic).
Beberapa prioritas pembangunan sektor kepariwisataan dimaksud antara lain adalah kesiapan masyarakat dalam penggunaan bahasa internasional (bahasa Inggris), kesiapan dalam penciptaan keamanan, pelatihan ketrampilan, serta peningkatan kemampuan manajemen.
"Itu sebagian dari hal-hal prinsip dalam mempersiapkan pariwisata Indonesia supaya bisa 'go international'," cetus mantan Puteri Indonesia 1994 ini.
Secara khusus, ia mengapresiasi pembentukan dan pengembangan desa-desa pariwisata yang telah digagas Kementrian Pariwisata selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Venna, keberadaan kampung-kampung wisata di seluruh Indonesia akan menstimulasi perkembangan aneka budaya daerah menjadi potensi pariwisata nasional yang diminati oleh wisatawan domestik maupun asing.
"Kalau kampung pariwisata ini bisa terus berkembang, bukan tidak mungkin suatu saat ini akan banyak 'Bali' di seluruh Indonesia, jadi tidak hanya di Pulau Dewata," ujarnya.