Ahad 05 Aug 2012 17:32 WIB

Diduga Mabuk, Polisi Tembak Mati Warga

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Heri Ruslan
Pistol (Ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Pistol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON –- Seorang warga Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Agus bin Waryo (18 tahun) tewas setelah ditembak polisi di jalan Desa/Kecamatan Karangwareng, Ahad (5/8) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat ini, pelaku telah ditahan dan diperiksa di Propam Mapolres Cirebon.

Pelaku bernama Brigadir WJ, seorang anggota Reskrim Polsek Karangsembung. Setelah menembak korbannya, pelaku yang berada dibawah pengaruh minuman keras itu sempat melarikan diri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula ketika Agus dan teman-temannya sedang mengobrog (membangungkan warga untuk makan sahur sambil memutar musik). Sebagaimana layaknya rombongan obrog, sekelompok pemuda itu membangunkan warga sambil asyik berjoged mengikuti alunan musik.

Ketika sampai di ruas jalan Desa Karangwareng, kelompok obrog Agus yang berasal dari Desa Blender berpapasan dengan kelompok obrog asal Desa Karangwareng. Tanpa diketahui penyebabnya, kedua kelompok itu sempat bersitegang.

Saat itulah, Brigadir WJ yang sedang berpatroli datang dengan berboncengan sepeda motor bersama seorang rekannya. Belakangan diketahui rekannya itu bukan seorang anggota polisi.

Melihat kedua kelompok pengobrog sedang bersitegang, Brigadir WJ berusaha melerai dan meminta mereka tidak membuat keributan. Dengan posisi masih berada di atas sepeda motor, Brigadir WJ langsung mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Namun, tembakan peringatan dari Brigadir WJ malah membuat sejumlah warga meledeknya. Mereka mengeluarkan kata-kata ‘’Apa tuh, petasan...?’’

Diduga tersinggung dengan ejekan warga dan ditambah masih dalam pengaruh minuman keras, Brigadir WJ langsung menembakkan pistolnya ke arah kerumunan obrog. Tembakannya tersebut langsung mengenai Agus pada bagian perut sebelah kanan. Pemuda itupun langsung terkapar bersimbah darah.

Melihat korbannya terkapar, Brigadir WJ langsung melarikan diri. Sedangkan warga yang ada di lokasi kemudian membawa korban ke Polsek Karangsembung. Petugas piket yang ada di Polsek Karangsembung pun kemudian membawa korban ke RS Waled.

‘’Agus ditembak dalam jarak sekitar 1,5 meter,’’ tutur salah seorang saksi, Deni (17 tahun).

Salah seorang rekan korban, Eka, menambahkan, waktu itu sebenarnya dua kelompok pengobrog tersebut sudah hendak bubar. Namun, polisi itu langsung mengeluarkan tembakan peringatan saat datang di lokasi kejadian.

 Peristiwa itupun mengundang reaksi kemarahan dari warga. Puluhan warga pun mendatangi Mapolsek Karangsembung, Ahad (5/8) sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka menuntut agar Brigadir WJ dihukum dengan seadil-adilnya. Tak hanya itu, warga juga minta dipertemukan dengan pelaku.

Kapolsek Karangsembung, AKP Sukhemi, belum dapat memastikan kejadian sebenarnya maupun motif dibalik penembakan tersebut. Dia pun belum bisa memastikan dugaan pelaku sedang mabuk saat peristiwa itu terjadi.

‘’Pelaku sekarang telah menyerahkan diri dan diamankan di Propam Polres Cirebon,’’ kata Sukhemi.

Sukhemi pun menjamin penegakan hukum atas kasus tersebut akan dilakukan secara terbuka dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Yakni melalui penyidikan umum dan sidang internal. Untuk lebih meyakinkan warga, dia bahkan membubuhkan tanda tangan di atas materai atas pernyataannya tersebut.

Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar, mengungkapkan, pihaknya sedang memeriksa pelaku. Selain itu, pihaknya juga akan memeriksa para saksi mengenai kejadian tersebut.

Ketika ditanyakan mengenai dugaan pelaku dalam kondisi mabuk, Hero mengatakan,  berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku memang sedang dibawah pengaruh minuman keras saat menembak.

 Ibu kandung korban, Adminah (35 tahun), mengaku sangat kehilangan putra tertuanya itu. Apalagi, putranya yang bekerja sebagai buruh bangunan itu adalah tulang punggung keluarga.

Saat ini, pihak keluarga sedang menunggu kepulangan Waryo, ayah kandung korban, yang bekerja di Jakarta. Sedangkan jenazah Agus masih berada di kamar mayat RS Waled. Rencananya, jenazah akan dibawa ke RS Bhayangkari Losarang Indramayu untuk diotopsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement