REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Syaharie Jaang, menegaskan, ancaman kebakaran di daerah itu meningkat menjelang Lebaran atau Idul Fitri 1433 Hijriah.
"Kecenderungannya, ancaman terjadinya kebakaran akan meningkat pada akhir Ramadhan atau menjelang Lebaran. Salah satu faktornya yakni tingginya aktivitas warga di dapur untuk membuat berbagai kebutuhan Lebaran, sementara tingkat kewaspadaan warga juga cenderung menurun," ungkap Syaharie Jaang, yang ditemui di lokasi kebakaran di Jalan KH. Khalid Samarinda, Minggu dinihari.
Kebakaran yang berlangsung di Jalan KH. Khalid pada Sabtu tengah malam itu menghanguskan satu rumah dengan dua pintu serta nyaris melalap sebuah ruko penjual sendal.
Saksi mata yang ditemui di lokasi kebakaran menyatakan, api mulai berkobar sekitar pukul 23.45 Wita dan dengan cepat membakar rumah yang berada persis di kawasan pusat pertokoan tak jauh dari Pasar Pagi tersebut.
Belasan mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi berhasil memblokade kobaran api setengah jam kemudian sehingga tidak merambah ke kawasan pertokoan dan rumah warga di kawasan padat penduduk tersebut yang pada Ramadhan 2011 juga sempat dilanda kebakaran yang menganguskan belasan ruko.
"Jadi, saya mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan, khususnya ibu-ibu yang rawan lengah ketika menyiapkan hidangan sahur apalagi saat membuat kue untuk kebutuhan lebaran," katanya.
"Biasanya, pada saat menyiapkan sahur ibu-ibu cenderung meninggalkan kompor dalam kondisi menyala. Jadi, sebaiknya jangan membiarkan kompor menyala kemudian ditinggal tidur sebab hal itulah yang biasanya menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran. Begitu pula saat akan meninggalkan rumah baik berbelanja apalagi mudik sebaiknya periksa dan matikan semua peralatan elektronik dari sambungan listrik," ungkap Syaharie Jaang.
Terkait kebakaran yang terjadi di Jalan KH Khalid tersebut, Syaharie Jaang mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya. "Masih diselidiki oleh pihak kepolisian," kata Syaharie Jaang.
Hingga hari ke-16 Ramadhan 1433 Hijriah sudah dua kali terjadi kebakaran di Samarinda. Pada hari ketiga Ramadhan, dua rumah hangus terbakar di Jalan AW Syahranie.