Sabtu 04 Aug 2012 22:54 WIB

PLN: Maaf, Gara-Gara Layangan Listrik Kami Padamkan

Jaringan listrik PLN (ilustrasi)
Foto: infokorupsi.com
Jaringan listrik PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI RAYA – Masyarakat Pontianak dan Kubu Raya menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja PT PLN yang dinilai tidak profesional dalam memberikan layanan listrik kepada masyarakat.

"Sudah cukup banyak keluhan yang kita dapat dari masyarakat dan meminta kepada kita untuk memfasilitasi masyarakat kepada PLN. Pasalnya, masyarakat sudah tidak bisa mentolerir pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN selama bulan Ramadhan ini," kata Anggota DPRD Kubu Raya, Bambang Sridadi, Sabtu (4/8).

Menurut dia, selama ini PLN selalu berkilah bahwa pemadaman listrik karena permainan layangan, dan perawatan. Seperti yang dipaparkan oleh PLN saat akan memasuki Ramadhan beberapa waktu lalu, di mana pemadaman bergilir dilakukan untuk perawatan agar saat bulan Ramadhan nanti listrik tidak terhambat.

"Namun, kenyataannya apa? Sudah dilakukan perawatan pun listrik masih mati selama bulan Ramadhan ini. Sekarang PLN berkilah, terputusnya aliran listrik karena layangan. Jelas kita itu nilai sebagai hal mengada-ada, karena tidak mungkin ada masyarakat yang main layangan pada malam hari," kata Bambang kesal.

Untuk itu, dia meminta kepada PLN bisa mempertanggung jawabkan kinerja mereka. Dan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap manajemen PLN perwakilan Kalbar.

"Yang kita sesalkan, pemadaman tersebut justru dilakukan saat masyarakat sedang berbuka puasa dan melakukan shalat tarawih. Jelas itu sudah tidak menghormati umat Muslim yang sedang melakukan aktivitas ibadah puasa," tandasnya.

Menanggapi keluhan masyarakat terhadap adanya pemadaman listrik di bulan puasa, GM PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat, Daniel S Bangun, mengaku semua ini disebabkan karena layangan. "Memang alasan klasik. Namun, realitanya di lapangan, penyebab matinya listrik dari layangan," kata Daniel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement