Sabtu 04 Aug 2012 17:46 WIB

Rumah Merangkai Bunga Terbakar, Tujuh Orang Tewas

Kebakaran rumah (ilustasi).
Foto: Antara/Ardiansyah Indra
Kebakaran rumah (ilustasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tujuh orang ditemukan tewas terpanggang dalam kebarakan di sebuah rumah Yayasan Pelayanan Kematian Budi Kasih, di Jalan Tirtoyoso IX Nomor 5 Semarang, terbakar, Sabtu (4/8).

Tujuh korban kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB itu, yakni Lusiana (51), Vini (34), Gabriel (10 bulan), Gio (2,5 bulan) dan tiga orang pembantu atau suster yakni Tari (20), Desi (20) dan Rafiah (20). Saat ditemukan, jenazah ketujuh korban dalam kondisi mengenaskan.

Salah seorang saksi yang juga tetangga korban, Sarbini (44), mengaku mendengar ledakan cukup keras yang kemudian disusul dengan munculnya asap dan api yang dengan cepat membesar di lokasi kebakaran. "Api diduga berasal dari genset di depan rumah yang meledak," katanya.

Dikatakannya, aliran listrik di sekitar lokasi kebakaran padam sejak pukul 10.00 WIB, sehingga korban menyalakan genset untuk keperluan aktivitas di dalam rumah. Saat mengetahui terjadi kebakaran di rumah yang digunakan untuk merangkai bunga itu, saksi dan sejumlah warga sekitar langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.

Enam unit mobil pemadam kebakaran beserta puluhan petugas yang dibantu warga berusaha keras memadamkan api di rumah yang berisi bahan-bahan yang mudah terbakar. Api yang membakar seluruh ruangan tersebut dapat dipadamkan satu jam kemudian. Sayangnya, nyawa ketujuh orang yang berada di dalam rumah tidak berhasil diselamatkan.

Petugas menemukan lima korban tewas di dekat kamar mandi di bagian belakang rumah, sedangkan dua korban lainnya berada tidak jauh dari korban lainnya. Ketujuh korban tewas telah dievakuasi petugas ke kamar mayat Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Tim olah tempat kejadian perkara Kepolisian Resor Kota Besar Semarang telah memasang garis polisi dan melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement