Kamis 02 Aug 2012 21:36 WIB

Ribuan Pelanggan PDAM Krisis Air Bersih

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Debit air di Bendung Rentang, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, semakin minim. Padahal, bendung tersebut menjadi sumber bahan baku air bagi PDAM Kabupaten Cirebon dan Indramayu. Akibatnya, ribuan pelanggan PDAM mengalami krisis air bersih.

Seorang petugas di Bendung Rentang, Dasur, menyebutkan, saat ini debit air yang mengalir di Bendung Rentang sudah jauh dari kapasitas maksimalnya. Untuk Saluran Induk (SI) Sindupraja, debitnya hanya tinggal sekitar 6,191 m3/detik. Sedangkan untuk SI Cipelang, debitnya hanya sekitar 4,371 m3/detik.

Dikatakannya, kapasitas maksimal SI Sindupraja bisa mencapai 38 m3/detik. Sementara SI Cipelang, sebanyak 27 m3/detik. ‘’Kondisi itu memang hanya terjadi ketika musim hujan,’’ tutur Dasur, Kamis (2/8).

Dasur mengungkapkan, akibat minimnya debit air di bendung Rentang, penyaluran air baku untuk PDAM Indramayu dan Cirebon menjadi tersendat. Untuk PDAM Indramayu, misalnya air yang disalurkan melalui SI Cipelang hanya sebesar 2 m3/detik. Padahal dalam kondisi normal, tidak ada penjatahan air baku ke saluran PDAM Indramayu.

‘’(Penyaluran air baku untuk PDAM Indramayu) saat inipun tidak bisa setiap hari, hanya Senin dan Kamis saja,’’ ujar Dasur. Tak hanya air baku untuk PDAM, lanjut Dasur, penjatahan air juga terpaksa dilakukan untuk kebutuhan pertanian. Pasalnya, air yang ada tidak akan cukup mengairi semua.

Bendung Rentang juga menjadi sumber pengairan bagi areal pertanian di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement