Kamis 02 Aug 2012 19:29 WIB

Genjot Penerimaan ZIS, Baznas Yogya Gelar Zakat Award

Rep: Yulianingsih / Red: Chairul Akhmad
Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Tahun 2012 ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta akan menggelar zakat award bagi muzakki, baik perorangan maupun instansi di lingkungan Pemkot setempat.

Ketua Baznas Kota Yogyakarta yang juga Sekretaris Daerah setempat, Titik Sulastri, mengatakan program ini memang baru digelar tahun ini. Hal ini kata dia, untuk memberikan penghargaan bagi muzakki yang memberikan zakatnya ke Baznas Kota Yogyakarta.

"Award ini memang baru pertama. Kita berikan pada muzakki perorangan yang memberikan zakat paling tinggi dan muzakki instansi yang pegawainya 100 persen memberikan zakatnya," ungkap Titik di Balaikota Yogyakarta, Kamis (2/8).

Selain memberikan penghargaan pada muzakki, pemberian zakat award ini juga untuk menggugah para muzakki di Pemkot Yogyakarta untuk membayarkan zakat profesinya setiap bulan. Dengan begitu diharapkan penerimaan zakat di Pemkot Yogyakarta meningkat.

Kepala Sekretariat Baznas Kota Yogyakarta, Misbahrudin, mengatakan zakat award tersebut akan diberikan dalam dua kategori. Pertama adalah muzakki perorangan dan kedua muzakki instansi. "Untuk muzakki perorangan akan diberikan pada muzakki yang paling tinggi. Karena ada muzakki yang memberikan zakatnya hingga 10 persen dari pendapatannya," terangnya.

Baznas Kota Yogyakarta sendiri, kata dia, hanya mengumpulkan zakat profesi sebesar 2,5 persen dari penerimaan pegawai Pemkot Yogyakarta setiap bulannya. Jumlah pegawai di Pemkot Yogyakarta sendiri sebanyak 8.300 orang.

Potensi zakat yang bisa dikumpulkan dari jumlah pegawai sebanyak itu adalah sebesar Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar setiap bulannya. Namun, saat ini Baznas Kota Yogyakarta baru bisa mengumpulkan 40 persen dari potensi zakat tersebut. "Kita baru bisa mengumpulkan rata-rata Rp 240 juta/bulan. Ini karena pengambilan zakat tidak hanya oleh Baznas Kota saja," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement