REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Tim Pengawasan Barang dan Jasa Kota Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan pengawasan makanan kemasan dan daging. Sidak makanan kemasan dilakukan di Supermarket yaitu di Yogya Expo, Asia Plaza, dan Samudera. Sedangkan sidak daging dilakukan di Pasar Tradisional Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Kamis (2/8).
Tim gabungan tersebut terdiri dari Satpol PP Kota, Polresta Tasikmalaya, Kejaksaan Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Metrologi serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang Konsumen. Petugas memeriksa sampel beberapa makanan kemasan, dan memeriksa los-los daging.
Dari sidak tersebut petugas tidak menemukan hasil signifikan dalam pengawasan di tiga pasar modern. "Tidak ada pelanggaran signifikan. Makanan kedaluwarsa tidak ditemukan, hanya ada beberapa makanan yang kemasannya rusak," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Nina Setiamah, Kamis (2/8).
Sementara itu di Pasar Cikurubuk, petugas menemukan daging yang mengandung cacing hati. Sebanyak 1/2 kilogram daging tersebut langsung dihancurkan di tempat.
"Daging tersebut terdapat kandungan cacing hati (Fasciola Hepatica). Setelah ditelusuri itu bukan daging sapi lokal, tetapi dapi dari Jawa Tengah," ungkap Kepala Rumah Potong Hewan yang ikut dalam sidak tersebut, Dr Aceu Maemunah.
Saat melakukan sidak di Pasar Cikurubuk, petugas sempat mendapat penolakan dari pedagang daging. Sejumlah pedagang menghalang-halangi petugas yang akan melakukan pemeriksaan daging. Namun akhirnya pedagang mau untuk diperiksa, setelah petugas memberikan penjelasan kepada para pedagang.
Salah seorang pedagang, Omay (40) mengatakan, dirinya takut pembeli menurun akibat adanya razia tersebut. Namun dirinya akhirnya mau diperiksa dengan syarat semua los daging diperiksa. "Kami akan memeriksa semua los daging," ujar Nina.
Nina Setianah mengatakan, sidak tersebut dilakukan rutin untuk mengecek makanan kemasan dan pemeriksaan daging, terutama pada saat Ramadhan. "Karena pada saat Ramadhan kebutuhan daging masyarakat meningkat," katanya.
Aceu mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai daging gelonggongan dan daging yang mengandung cacing hati. Meski di Tasikmalaya belum banyak beredar, ia menganjurkan kepada masyarakat agar berhati-hati dan memeriksa dengan seksama daging yang akan dibeli.
Aceu menjelaskan, beberapa ciri daging gelonggongan yaitu daging banyak mengeluarkan air, kemudian pedagang tidak akan menggantung daging, dan menyimpan daging di tempat tertentu. "Secara umum tidak berbahaya, namun kualitas daging menjadi buruk karena banyak air. Selain itu pedagang juga melakukan penipuan karena penggelembungan berat daging karena air," jelas Aceu.
Aceu menuturkan, untuk mengawasi peredaran daging gelonggongan dan daging bercacing hati, pihaknya terus mengawasi pemotongan hewan. Pihaknya juga mengarahkan agar melakukan pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Selain itu juga pihaknya memonitoring sejumlah rumah potong di luar RPH.