Kamis 02 Aug 2012 14:13 WIB

BAZ Sukabumi Targetkan Zakat Fitrah Rp 20 Miliar

Rep: riga nurul iman/ Red: Heri Ruslan
Zakat fitrah (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Zakat fitrah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi menargetkan raihan zakat fitrah pada 2012 sebesar Rp 20 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan perolehan zaat fitrah pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 9 miliar lebih.

‘’Kami optimistis target ini bisa tercapai,’’ ujar Ketua BAZ Kabupaten Sukabumi, Musthafa Kamal kepada Republika, Kamis (2/7). Pasalnya, sebelum bulan Ramadhan BAZ telah menggalakan gerakan sosialisasi zakat fitrah kepada pengelola unit pengelola zakat (UPZ) di kecamatan dan desa. Sosialisasi pun terkait besaran zaat fitrah tahun ini yang mencapai Rp 19 ribu atau setara dengan 2,5 kilogram beras.

Bahkan, BAZ telah memberikan pelatihan singkat kepada operator UPZ di sejumlah daerah. Sejumlah langkah tersebut kata Musthafa diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berzakat melalui lembaga BAZ.

Dari data BAZ, pada 2011 lalu warga Kabupaten Sukabumi yang membayar zakat fitrah melalui BAZ hanya sebanyak 24 persen dari sekitar 2,3 juta penduduk yang beragama Islam. Sementara sisanya mengeluarkan zakat langsung kepada warga tidak mampu atau lainnya.

Pada 2012 ini, terang Musthafa, BAZ menargetkan peningkatan warga yang membayar zakat melalui lembaga tersebut menjadi 45 persen. Pencapaian itu dinilai tidak mudah karena banyak umat Islam yang belum terbiasa membayar zakat melalui lembaga BAZ. Jika dapat dimaksimalkan, maka potensi raihan zakat fitrah sejatinya bisa mencapai Rp 44 miliar.

Menurut Musthafa, pengumpulan zakat fitrah nantinya akan melibatkan sejumlah UPZ masjid di semua kecamatan. Selain itu, sejumlah kelembagaan seperti madrasah diniyah (MD) juga ikut serta dalam pengumpulannya.

Lebih lanjut Musthafa mengungkapkan, dana zakat fitrah nantinya akan disalurkan kepada yang berhak. Khusus di Kabupaten Sukabumi, dana zakat, infak, dan Shodaqoh (ZIS) disalurkan untuk membantu memperbaiki rumah tidak layak huni milik warga miskin atau biasa disebut gerakan bedah rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement