Rabu 01 Aug 2012 21:46 WIB

Masinis Stasiun Bogor Negatif Narkoba

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Tes urine, ilustrasi
Tes urine, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seluruh masinis dan pegawai PT KAI di Stasiun Bogor diperiksa oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Rabu (1/8). Sejak pagi pukul 08.00 WIB mereka menjalani tes urine dan tes pemeriksaan jaringan di rambut. Pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi penggunaan Narkoba oleh pegawai PT KAI, khususnya masinis.

Hal tersebut disampaikan oleh Pinondang Poltak Marganda, selaku Kasubid Lingkungan dan Pendidikan Direktorat Peran Serta Masyarakat pada BNN. Ia mengatakan, tes urine ini dilakukan guna meningkatkan kinerja pegawai PT KAI, khususnya para masinis. Ia berharap,  masinis akan lebih awas, sehingga menghindari penggunaan narkoba.

Ia mengatakan, pemeriksaan diawali dengan tes urine. Kemudian hasil diperkuat dengan tes jaringan helai rambut. Menggunakan alat yang dikatakan BNN sebagai alat canggih, proses pemeriksaan diklaim berjalan relatif cepat. Gelas urine yang diimpor dari Amerika Serikat diakui mampu mendeteksi zat aditif yang ada di dalam tubuh.

Melalui urine manusia, alat berbentuk gelas ini dapat mendeteksi dengan cepat. Ia mengatakan, pemeriksaan tidak hanya berpijak pada tes urine. Menurutnya dibutuhkan tes selanjutnya, yaitu tes jaringan rambut.

Ia menjelaskan, fungsi tes kedua untuk menindaklanjuti temuan yang dideteksi oleh tes urine. Pasalnya tak semua zat adiktif berasal dari narkoba. "Jika ada urine yang diketahui terkandung zat adiktif didalamnya belum tentu yang bersangkutan menggunakan narkotika," ujarnya.

Dengan demikian, dibutuhkan tes jaringan rambut agar tes urine dapat lebih akurat. Sampai siang tengah hari sekitar pukul 12.00 WIB, 39 masinis telah selesai melalui setiap tahapan tes. "Negatif, tidak ada yang hasil tesnya menunjukan indikasi pengggunaan," kata dia pada Rabu (1/8) siang. Ia mengatakan, masyarakat patut tenang. Pasalnya masinis terbukti tidak ada yang menggunakan narkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement