Rabu 01 Aug 2012 23:31 WIB

Diduga, Insentif Guru PAUD 'Disunat'

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.
Foto: Antara/Arief Priyono
Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Guru pendidikan anak usia dini (PAUD) Kecamatan Jayakerta, gigit jari. Pasalnya, insentif mereka yang dikucurkan provinsi disunat pengurus kecamatan dan kabupaten. Insentif tersebut, rata-rata Rp 2 juta. Adapun potongannya mencapai Rp 550 ribu per guru.

 

Seorang guru honorer PAUD Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, mengatakan, insentif tersebut diberikan setiap setahun sekali. Tahun ini, insentif bagi guru honor itu dicairkan sepuluh hari yang lalu. Melalui, nomor rekening masing-masing. Akan tetapi, setelah cair para guru ini dikumpulkan di rumahnya Ketua Himpaudi Kecamatan Jayakerta.

"Sekecamatan yang dapat insentif 16 guru. Semuanya, dipotong," kata dia, Rabu (1/8). Potongan tersebut, totalnya Rp 550 ribu. Terdiri dari, Rp 200 ribu untuk pengurus kecamatan. Kemudian, Rp 100 ribu untuk pengurus kabupaten. Sisanya, merupakan pajak. Jadi, insentif yang bisa dibawa pulang sisa Rp 1,4 juta.

Kondisi berbeda justru dirasakan guru honorer di Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat. Pasalnya, insentif mereka tidak dipotong. Dengan begitu, mereka bisa membawa pulang insentif tahunan itu dalam keadaan utuh setelah dipotong pajak.

Kepala Sekolah Paud Flamboyan III, Kelurahan Karawang Kulon, Lilis Holilah, mengaku, tidak ada potongan terhadap insentif guru honor PAUD. Diakui Lilis, di lembaga pendidikannya terdapat delapan guru. Dari jumlah tersebut, hanya seorang yang memperoleh insentif itu. Karena, tujuh guru lainnya belum kebagian, maka ada kesadaran dari guru yang sudah mendapatkan insentif dengan besaran berdasarkan kesepakatan bersama.

Dihubungi terpisah, Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan, mengaku, belum menerima laporan mengenai potongan insentif tersebut. Namun, pihaknya berjanji akan segera menelusuri kebenarannya. "Kami akan memanggil pihak-pihak terkait untuk diklarifikasi," paparnya singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement