Kamis 02 Aug 2012 00:37 WIB

Warga Kwamki Lama Duduki DPRD Mimika

Warga Papua di Kwamki Lama bersiap untuk perang antar kampung
Foto: Antara
Warga Papua di Kwamki Lama bersiap untuk perang antar kampung

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Puluhan ibu rumah tangga dan anak-anak asal Kwamki Lama, Rabu siang, datang dan duduk bersimpuh di depan pintu masuk ruang sidang DPRD Mimika, Papua, untuk mendesak polisi membebaskan suami dan ayah mereka yang hingga kini ditahan di Polres Mimika. Aspirasi ibu-ibu Kwamki Lama akhirnya diterima oleh Wakil Ketua DPRD Mimika Karel Gwijangge.

Pendeta Aser Misikbo yang mengkoordinasi ibu-ibu dari Kwamki Lama mengatakan, warga Suku Nduga dan suku-suku lain menjadi korban dari konflik antara dua kelompok massa Suku Damal di Kwamki Lama.

"Ibu-ibu ini mau tanya siapa yang pelihara konflik di Kwamki Lama sampai masyarakat yang tidak punya sangkut-paut dengan masalah di sana menjadi korban. Kami minta dalam waktu secepatnya polisi bebaskan semua orang yang ditahan. Setelah itu pemerintah turun tangan dan bicara untuk selesaikan," kata Pendeta Misikbo.

Ia mengaku menjadi korban konflik berkepanjangan di Kwamki Lama. Anak dan cucunya, yakni Yanuari Misikbo dan Ike Misikbo terbunuh oleh sekelompok orang tak dikenal saat sedang berkebun di belakang komplek pemukiman warga Suku Nduga di Kampung Karang Senang-SP3, Selasa (24/7).

Pendeta Misikbo mengatakan, daerah Kwamki Lama sudah terkutuk karena sudah lima kali terjadi pertikaian massal di wilayah itu yang telah menewaskan puluhan bahkan ratusan orang.

"Pemerintah daerah juga tidak pernah perhatikan masyarakat di sana. Bupati Mimika seharusnya turun tangan dan bicara dengan masyarakat. Kami ini jadi korban. Gara-gara konflik terus-menerus, masyarakat suku Nduga sudah tinggalkan 150 rumah dan satu gereja di Kwamki Lama," tutur Pendeta Misikbo.

Sejumlah ibu-ibu dari Kwamki Lama menuturkan bahwa konflik antara massa kubu Hosea Ongomang (kelompok atas) dan kubu Atimus Komagal (kelompok bawah) di Kwamki Lama sudah meluas ke mana-mana.

Di saat Ibu-ibu Kwamki Lama sedang menyampaikan aspirasi mereka, tiba-tiba seorang laki-laki menyampaikan aspirasi yang mengecam tindakan kepolisian memblokade dua kelompok massa di Kwamki Lama untuk tidak terlibat konflik. Tindakan lelaki yang tidak diketahui identitasnya itu membuat ibu-ibu Kwamki Lama marah dan nyaris terjadi baku hantam di halaman Kantor DPRD Mimika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement