REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Tim Pengendali Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar operasi pasar bahan kebutuhan pokok di Bangsal Wiyotoprojo Kompleks Kepatihan Yogyakarta, 3 Agustus 2012.
"Operasi pasar dibuka untuk masyarakat umum dengan harga jual di bawah harga pasar," kata anggota Tim Pengendali Inflasi (TPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Retno Setijowati di Yogyakarta, Selasa (31/7).
Menurut dia operasi pasar dilaksanakan bekerja sama dan koordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan di DIY, seperti Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KWBI) DIY, Pabrik Gula (PG) Madukismo, Dinas Pertanian DIY.
Selain itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Kelautan dan Perikanan, Biro Umum, Humas, dan Protokol, Dharma Wanita Persatuan, dan Biro Administrasi, Perekonomian, dan Sumber Daya Alam.
"Jadi, nanti PG Madukismo akan menyediakan gula pasir, Dinas Pertanian dan KWBI bekerja sama menyediakan daging sapi, daging ayam, dan telur ayam, dan Dinas Kelautan dan Perikanan akan menyediakan ikan laut," katanya.
Ia mengatakan hal itu dilakukan karena gula pasir, daging sapi, daging ayam, dan telur ayam mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
"Harga beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat juga perlahan menunjukkan kenaikan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. Bahkan, beberapa komoditas kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup tajam," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, TPI DIY akan menggelar operasi pasar bahan kebutuhan pokok masyarakat. Operasi pasar diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang lebih terjangkau.
"Untuk mengatasi masalah keterbatasan stok komoditas dan menjamin tepatnya sasaran operasi pasar, pembelian oleh masyarakat dibatasi maksimal lima kilogram setiap komoditas," kata Kepala Biro Administrasi, Perekonomian, dan Sumber Daya Alam Pemprov DIY itu.