Selasa 31 Jul 2012 06:52 WIB

Volume Sampah di Samarinda Meningkat di Bulan Ramadhan

Sampah - ilustrasi
Sampah - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tingginya aktivitas rumah tangga khususnya di dapur membuat produksi sampah di Samarinda meningkat. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, Senin (30/7).

Untuk itu ia kembali mengingatkan warga agar tertib membuang sampah, baik dari segi waktu, tempat pembuangan serta tata cara membuang sampah tersebut.

"Aturan membuang sampah itu telah diatur pada Perda Nomor 2 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah sehingga kami kembali mengingatkan warga agar menaati aturan tersebut apalagi kecenderungan produksi sampah pada Ramadhan akan meningkat sehingga tata kelolanya harus dipatuhi," ungkap Sugeng Chairuddin.

Dikatakannya, sampah yang masih dapat dimanfaatkan sebaiknya tidak dibuang melainkan dikumpul untuk kemudian dijual sedangkan sampah organik dapat dibuat menjadi pupuk kompos.

Sebelum dibuang, sampah tersebut lanjut dia harus dikemas dengan rapi dan ditempatkan ke TPS (tempat pembuangan sementara). "Pemerintah Kota Samarinda telah menyiapkan TPS pada setiap kawasan perumahan warga sehingga sampah itu jangan sampai dibuang ke depan rumah, warung, toko, trotoar atau di pinggir jalan," katanya.

Sementara untuk sampah kawasan industri, komersial dan kawasan perumahan akan dibuang sendiri ke TPA oleh pengelola kawasan tersebut.

"Jadi, pengelola kawasan industri pusat perbelanjaan dan perumahan tidak diperkenankan membuang sampah di TPS yang telah disiapkan pemerintah dan pembuangan boleh dilakukan pada siang hari dan kawasan ini juga diwajibkan memiliki TPS tersendiri bagi lingkungannya," kata Sugeng Chairuddin.

Namun masih banyak warga lanjut Sugeng Chairuddin yang membuang sampah pada siang hari dan tidak pada TPS yang ditentukan.

"Prilaku masyarakat inilah yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di TPS bahkan ada yang sampai di drainase sehingga rawan menyebabkan banjir. Padahal petugas DKP sendiri tidak berkewajiban mengambil sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Jadi, kami meminta peran aktif masyarakat untuk menjaga kebersihan sebab dampaknya akan terpulang pada masyarakat sendiri," ungkap Sugeng Chairuddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement