REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ratusan warga Perumahan Korpri, Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Samarinda, Kalimantan Timur, mengancam memblokir kawasan pemukiman mereka yang digunakan sebagai jalur distribusi sembako jika pemerintah tidak memberikan solusi terkait kerusakan rumah dan tempat ibadah.
"Sejak Jalan KH Mas Mansyur diperbaiki kurung waktu enam bulan terakhir, kendaraan berat seperti truk kontainer, trailer serta truk sembako dengan bobot di atas 30 ton melintasi kawasan ini, padahal jalan ini merupakan jalah pemukiman dan bukan jalur ekonomi," ungkap Koordinator Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Loa Bakung, Mustafa, Selasa dinihari.
Berdasarkan pantauan, ratusan warga terlihat berkumpul di depan sebuah masjid di Jalan Jakarta, yang selama ini digunakan sebagai jalar distribusi sembako dan berbagai material dari Kota Balikpapan ke beberapa kabupaten/kota termasuk Kota Samarinda .
Pada aksi tersebut, warga terlihat memberikan selebaran berisi imbauan agar para pengemudi truk mengurangi kecepatan hingga 15 kilometer per jam, serta larangan kendaraan bermuatan di atas delapan ton melintasi jalan itu.
Bahkan, warga juga terlihat menghentikan truk pengangkut kontainer dan trailer sambil membentangkan spanduk bertuliskan 'Kami Ucapkan Selamat Kepada Gubernur dan Wali Kota Samarinda Karena Kami Telah Menerima Sumbangan Material Lumpur dan Debu' di hadapan kendaraan-kendaraan tersebut.
"Ini merupakan aksi malam ketiga kami memberikan surat peringatan kepada para sopir truk agar mengurangi kecepatan saat melintas di kawasan ini, namun ternyata saat kami membubarkan diri, mereka kembali menjalankan kendaraan secara ugal-ugalan dan dengan kecepatan tinggi," katanya.
Akibat digunakan sebagai jalan alternatif oleh kendaraan yang rata-rata berbobot di atas 30 ton, katanya, banyak rumah warga banyak retak bahkan tembok masjid juga ikut retak.
Bahkan, lanjut dia, sudah ada seorang anak yang tewas akibat terlindas truk serta sudah banyak warga yang terluka akibat terjatuh karena kerusakan jalan sudah sangat parah.
"Jadi, jika sampai besok siang (Selasa) belum ada solusi dari pemerintah maka pada Rabu malam (1/8) kami akan memblokir total jalan ini. Jika itu kami lakukan, maka distribusi sembako dan material bahan bangunan menuju Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat dan Kota Samarinda lumpuh, sebab jalan ini sebagai jalur satu-satunya jalur karena Jalan KH. Mas Mansyur diperbaki," ungkap Mustafa.
Warga Perumahan Korpri itu, lanjut dia, kecewa dengan janji Wakil Wali Kota Samarinda yang akan memasang rambu peringatan mengurangi kecepatan.
"Saat pertemuan dengan Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail pada 27 Juni 2012 lalu bersama pihak Dinas PU Provinsi Kaltim, pemerintah berjanji akan memasang rambu peringatan mengurangi kecepatan tetapi sampai saat ini belum terpasang. Kami hanya meminta agar setiap 100 meter dipasang rambu-rambu lali lintas dan jalur ini segera diperbaiki sebab sudah banyak memakan korban, termasuk kerugian materil warga akibat rumahnya retak," ungkap Mustafa.